16 Korban Kecelakaan Maut Tol Pandaan-Malang Dirawat di Lima Rumah Sakit

Olah TKP kecelakaan maut di Jalan Tol Pandaan-Malang KM 77.300A, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin sore, 23 Desember 2024. Dokumentasi/ Polres Malang.

16 Korban Kecelakaan Maut Tol Pandaan-Malang Dirawat di Lima Rumah Sakit

Daviq Umar Al Faruq • 27 December 2024 10:22

Malang: Sebanyak 16 orang korban luka kecelakaan di Jalan Tol Pandaan-Malang masih menjalani rawat inap. Belasan korban itu kini tengah dirawat secara intensif di lima rumah sakit (RS) di Jawa Timur.

Kasie Humas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengatakan peristiwa tragis tersebut menyebabkan 52 orang menjadi korban dan empat di antaranya meninggal. Dari jumlah itu sebanyak 16 orang menjalani rawat inap, 30 orang menjalani rawat jalan, dan dua orang pulang atas permintaan pribadi.

"Para pasien dirawat di RSUD Lawang, RS Prima Husada Sukorejo, RSSA Malang, dan RS Lawang Medika. Satu pasien juga telah dialihkan ke RKZ Surabaya atas permintaan keluarga," kata Dadang di Malang, Jumat, 27 Desember 2024.
 

Baca: Minibus Rombongan Siswa SD Terjun ke Jurang, 3 Terluka
 
Dadang menjelaskan Polres Malang sebelumnya telah menetapkan Sigit Winarno, 65, pengemudi truk Mitsubishi Tronton Box nopol S-9126-UU, sebagai tersangka dalam insiden ini. Pasca kecelakaan, Sigit dirawat di RS Prima Husada Singosari akibat luka ringan yang dialaminya.

Setelah diperbolehkan rawat jalan, Sigit kini berada dalam pengawasan Polres Malang. Selanjutnya, Sigit bakal menjalani pemeriksaan kesehatan lanjutan oleh tim Dokkes sebelum dipindahkan ke Rutan Polres Malang.

"Status tersangka telah ditetapkan berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi di lokasi kejadian," jelasnya.

Dadang mengaku pihaknya kini bersiap menggelar prarekonstruksi di lokasi kecelakaan untuk mendalami kronologi dan faktor penyebab. Penyidik juga telah meminta keterangan dari ahli mekanik Mitsubishi terkait kelayakan teknis truk wingbox yang terlibat dalam kecelakaan.

Polres Malang juga memastikan seluruh korban mendapatkan perhatian penuh, termasuk pendampingan psikologis bagi keluarga korban meninggal dunia. Pihaknya juga berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan.

"Kami ingin memastikan tidak hanya keadilan bagi para korban, tetapi juga adanya langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan," ungkapnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)