Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. Foto: Dokumen Kementerian ESDM
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT PLN (Persero) melakukan investigasi dan mitigasi agar blackout tidak lagi berulang.
Seperti diketahui, pada 4 Juni 2024 lalu, masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatra dikejutkan dengan terjadinya pemadaman massal di wilayah mereka.
Pemadaman terjadi akibat terganggunya jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 KV Linggau-Lahat, yang menyebabkan kondisi kelistrikan di Sumsel, Jambi, Bengkulu, dan Lampung serta sebagian Sistem Interkoneksi Sumatra terganggu.
Sistem transmisi Linggau ini merupakan
bleed system yang saling terhubung dan mencakup beberapa wilayah di Sumatra.
Sistem ini dirancang untuk menjaga keandalan pasokan listrik, sehingga sistem kelistrikan menjadi lebih stabil dan efisien, namun demikian masih terjadi gangguan.
"Kita lagi minta bisa diinvestigasi oleh tim dari Kementerian ESDM dan PLN, selain itu langkah mitigasi juga perlu dilakukan agar kedepannya tidak berulang," ujar Arifin, dikutip dari siaran pers, Senin, 10 Juni 2024.
Evaluasi peralatan yang digunakan
Menurutnya, kejadian luar biasa tersebut memberi keyakinan betapa perlu dan pentingnya menjaga keandalan pasokan listrik serta mengevaluasi peralatan-peralatan yang digunakan.
"Keandalan pasokan menjadi pekerjaan rumah untuk "dilihat", peralatan-peralatan yang sudah lama-lama itu perlu dievaluasi lagi dan di empower," ucap dia.
Pentingnya investigasi serta langkah-langkah mitigasi juga dikatakan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu usai Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI pekan lalu.
"Investigasi dan audit harus dilakukan, langkah-langkah mitigasi juga harus dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi," ujar Jisman.