Salah satu korban luka akibat ledakan tungku smelter di PT ITSS Morowali. (Foto: MGN/Mitha Meinansi)
Media Indonesia • 28 December 2023 19:14
Morowali: Puluhan korban luka kebakaran yang disusul ledakan smelter di kawasan industri nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Sulawesi Tengah, masih menjalani perawatan medis. Di sisi lain, pembayaran santunan untuk korban jiwa pun sudah terselesaikan.
Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan, total korban 59 orang. Sebanyak 19 di antaranya meninggal dan 40 lainnya mengalami luka.
"Semua jenazah korban jiwa sudah diterima dan dimakamkan masing-masing keluarga," terangnya, Kamis, 28 Desember 2023.
Menurut Dedy, pembayaran santunan sebesar Rp600 juta kepada masing-masing ahli waris korban jiwa juga sudah dilakukan.
"Khusus santunan korban jiwa alhamdulillah sudah terbayarkan semua ke ahli waris," tegasnya.
Dedy memastikan, seluruh korban yang masih mendapat perawatan di rumah sakit telah diberikan jaminan bahwa biaya pengobatan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan.
Tidak hanya itu, selama perawatan, PT IMIP juga memastikan seluruh kebutuhan mereka akan terpenuhi, baik fisik maupun psikis.
"Itu dilakukan sebagai kepedulian perusahaan kepada seluruh karyawan," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Morowali, Agus AS Partang menambahkan, saat ini tersisa 15 korban luka yang dirawat di rumah sakit yang dipimpinnya. Belasan pekerja tersebut masih menerima perawatan di sejumlah ruangan.
"Untuk korban kritis sudah tidak ada, dua yang kritis kemarin (Rabu) sudah dirujuk ke Makassar dan Jakarta," ungkapnya.
Agus menjelaskan, bahwa pasien yang dirawat di RSUD Morowali rata-rata mengalami luka bakar dengan kategori berat. Dari 40 korban luka masing-masing dirawat di RSUD Morowali 15 orang, RSUD Palopo satu orang, dan di kilik I dan klinik II IMIP 12 orang, sementara 10 pasien lainnya rawat jalan.
"Semuanya kami pastikan mendapat penanganan medis yang baik, dan kondisi mereka diharapkan bisa lebih bagus dari hari ke hari," jelas dia.