Ancaman Bom Paksa 10 TPS di Georgia Buka hingga Larut Malam

Petugas pilpres AS 2024 bekerja memproses surat suara yang dikirim via pos. (EPA)

Ancaman Bom Paksa 10 TPS di Georgia Buka hingga Larut Malam

Willy Haryono • 6 November 2024 06:30

Georgia: Sekitar 10 tempat pemungutan suara (TPS) di Georgia, Amerika Serikat (AS), akan tetap buka hingga larut malam karena adanya gangguan dari ancaman bom yang tidak kredibel, kata para pejabat setempat.

“Sekitar 10 TPS di "segelintir" daerah di Georgia akan tetap buka hingga larut malam karena ancaman yang tidak kredibel yang sempat mengganggu pemungutan suara,”  kata Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger, mengutip dari CNN, Rabu, 6 November 2024.

"Mungkin jumlahnya kurang lebih sekitar 10," lanjutnya. Sejumlah TPS itu akan tetap dibuka hingga melewati pukul 19.00 ET.

"Dan biasanya, sekitar 20 hingga 40 menit," kata Raffensperger tentang perpanjangan waktu tersebut.

"Sebagian besar dari mereka seperti 20 hingga 30 menit, saya pikir ada satu yang sedikit lebih lama dari 40 menit, tetapi kisarannya kira-kira selama itu,” sambungnya.

Raffensperger mengatakan setelah FBI mengeluarkan informasi bahwa ancaman yang tidak kredibel berasal dari domain email Rusia, risiko ancaman tersebut "berkurang sedikit."

"Saya kira mereka menyadari bahwa anjing (pelacak) tidak akan berburu hari ini di Georgia," tutur Raffensperger.

Lima TPS di Fulton County akan memperpanjang jam pemungutan suara pada Selasa malam, kata pejabat di sana, menyusul putusan Pengadilan Tinggi Fulton County.

Sekolah Dasar Lake Forest akan tetap buka hingga pukul 19.10; Sekolah Dasar C.H. Gullatt akan tetap buka hingga pukul 19.15; Southwest Arts Center akan tetap buka hingga pukul 19.43; dan Etris Darnell Community Center dan Northwood Elementary School akan tetap buka hingga pukul 19.45.

Pejabat pemilihan umum tertinggi Georgia kembali menekankan bahwa jumlah pemilih pilpres AS 2024 di seluruh Peach State secara keseluruhan relatif tinggi.

"Saya kira jumlah pemilih hari ini akan mencapai lebih dari 1,1 juta," ucap Raffensperger kepada wartawan.

“Jadi jumlah totalnya akan mencapai lebih dari 5,2 juta. Jumlah pemilihnya luar biasa,” pungkasnya.

Baca juga:  10 Alasan Kamala Harris dan Donald Trump Sama-Sama Berpeluang Menang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)