IHSG memerah. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada penutupan perdagangan hari ini.
IHSG melemah 36,7 bps atau 0,483 persen dengan berada pada level 7569 penutupan perdagangan Rabu, 30 Oktober 2024. Volume perdagangan sebesar 171 ribu dengan nilai Rp11,5 triliun.
Sektor yang menguat adalah energi, dan kesehatan. Sedangkan sektor yang paling melemah adalah teknologi, keuangan dan basic industry.
IHSG melanjutkan tren pada perdagangan Selasa, 29 Oktober 2024, yang diutup melemah untuk ke-5 kalinya berturut-turut.
Secara kumulatif, IHSG sudah melemah 2,8 persen dalam enam hari terakhir.
Pada saat yang bersamaan imbal hasil SBN tenor 10 tahun mengalami tren kenaikan, dan kemarin ditutup pada level 6,86 persen, tertinggi sejak awal Agustus. Tren koreksi pasar Indonesia dipengaruhi oleh sentimen risk-off pasar global.
Pasar menanti rilis data ketenagakerjaan AS untuk bulan Oktober yang akan dirilis akhir pekan ini karena akan menentukan ekspektasi seberapa besar pemangkasan suku bunga ke depan.
Konsensus memperkirakan tingkat pengangguran akan tetap berada pada level 4,1 persen, dan non-farm payroll turun ke 110 ribu (vs. 254 ribu di September).
Selain itu pasar juga masih mengamati perkembangan politik AS menjelang Pemilu Presiden yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 November.
Wall Street menghijau
Sementara itu, Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi dan S&P 500 naik pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB).
Sedangkan Dow turun karena investor mencerna sejumlah laba perusahaan dan menunggu hasil perusahaan induk Google Alphabet, yang muncul setelah pasar tutup.
Mengutip data Yahoo Finance, Rabu, 30 Oktober 2024, Nasdaq Composite naik 145,56 poin, atau 0,78 persen, menjadi 18.712,75, memecahkan rekor penutupan sebelumnya pada Juli.
Sementara S&P 500 naik 9,45 poin, atau 0,16 persen, menjadi 5.832,97. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 154,52 poin, atau 0,36 persen, menjadi 42.233,05.
Adapun volume di bursa saham AS adalah 12,59 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,5 miliar pada sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Alphabet, salah satu saham teknologi megacap 'Magnificent Seven', melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui estimasi. Ini adalah minggu tersibuk untuk laba S&P 500 pada kuartal tersebut, dengan fokus pada lima dari 'Magnificent Seven' perusahaan yang melaporkan hasil labanya..