Wall Street Bervariasi dengan Cenderung Menguat

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street Bervariasi dengan Cenderung Menguat

Arif Wicaksono • 10 February 2024 08:10

New York: Bursa saham Wall Street bergerak bervariasi dengan cenderung menguat pada penutupan perdagangan kemarin.
 

baca juga:

Sentuh Level 5.000, S&P 500 Cetak Rekor Baru


Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 10 Februari 2024, Indeks komposit S&P500 naik 0,57 persen ke level 5.026. Indeks komposit Nasdaq naik 1,25 persen menjadi 15.990. Kemudian indeks komposit Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,14 persen ke level 38.671.

Saham-saham yang alami kenaikan adalah Applied Materials Inc, First Solar Inc, Lam Research Corp, dan KLA Corp. Kemudian saham Expedia Group Inc, Take-Two Interactive Software Inc, Moderna Inc, dan Norwegian Cruise Line Holdings Ltd melemah.

Saham-saham teknologi seperti Intel Corp, Microsoft Corp, IBM dan Honeywell menguat. Saham Walt Disney Co melemah 1,945 persen.

Pasar saham menguat setelah imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun datar pada perdagangan Jumat karena investor mempertimbangkan revisi indeks harga konsumen yang menunjukkan kenaikan inflasi lebih lambat dari yang dilaporkan sebelumnya untuk Desember.

Imbal hasil tetap treasury 10 tahun datar di 4,173 persen dan imbal hasil treasury dua tahun naik tipis lebih dari dua basis poin menjadi 4,482 persen.

Data terkini ekonomi AS

Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS merilis revisi indeks harga konsumen pada hari Jumat yang menunjukkan ukuran inflasi naik 0,2 persen pada Desember, lebih kecil dari yang dilaporkan sebelumnya. Imbal hasil Treasury sempat diperdagangkan lebih rendah setelah laporan tersebut.

Rilis data baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda ketahanan ekonomi dan pasar tenaga kerja, dengan data klaim pengangguran mingguan awal yang dirilis pada perdagangan Kamis berjumlah 218 ribu, lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 220 ribu.

Angka-angka tersebut menambah ekspektasi The Fed kemungkinan akan memerlukan waktu sebelum memangkas suku bunga dan muncul ketika spekulasi mengenai batas waktu penurunan suku bunga meningkat.

Komentar dari para pejabat The Fed dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan sikap yang lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga, sehingga memupuskan harapan investor untuk melakukan pemangkasan suku bunga secepatnya pada Maret.

Pernyataan dari para pengambil kebijakan juga menambah kekhawatiran mungkin akan ada penurunan suku bunga yang lebih sedikit dari perkiraan tahun ini, dengan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengantisipasi dua atau tiga penurunan suku bunga pada 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)