Hitachi Rogoh Ratusan Juta Dolar AS untuk Akuisisi

Hitachi. Foto: Unsplash.

Hitachi Rogoh Ratusan Juta Dolar AS untuk Akuisisi

Arif Wicaksono • 4 July 2024 18:57

Tokyo: Perusahaan elektronik asal Jepang, Hitachi, siap mengeluarkan ratusan juta dolar untuk akuisisi, seiring dengan usahanya untuk memulai bisnis baru setelah menghabiskan waktu lama melepaskan unit-unit non-inti dan memperkuat neraca keuangannya.

Kepala Keuangan Hitachi Tomomi Kato menuturkan fokusnya adalah pada energi ramah lingkungan dan kecerdasan buatan generatif dengan pertimbangan matang.

"Ini adalah investasi yang sangat berisiko sehingga kita perlu meminimalkan kemungkinan kegagalan," kata dia, dilansir Channel News Asia, Kamis, 4 Juli 2024.

Produsen elektronik, yang bertanggung jawab membuat segala sesuatu mulai dari peralatan dapur dan unit AC hingga kereta api dan reaktor nuklir, bertindak lebih dulu dari Toshiba, Panasonic Holdings, dan perusahaan sejenis lainnya untuk mengurangi kerugian dan melepaskan saham-saham yang dimiliki secara silang. Hitachi memiliki sekitar satu triliun yen tunai dan setara pada akhir Maret.

Konglomerat ini memiliki sejarah investasi besar-besaran pada perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk menghubungkan produk dan sistemnya dengan sensor dan daya komputasi, sebuah arsitektur perangkat lunak yang disebut Lumada, sehingga pelanggan dapat memantau dan mengelola perangkat keras yang mereka beli dari Hitachi dengan lebih baik.

Sejarah akuisisi Hitachi

Pada 2021, Hitachi mengakuisisi GlobalLogic, pengembang perangkat lunak outsourcing AS, dalam transaksi senilai USD9,6 miliar. Kini, konglomerat tersebut siap mengeluarkan banyak uang untuk memenuhi permintaan AI yang terus meningkat, setelah menjalin kemitraan dengan pemain kunci seperti Nvidia, Microsoft, dan Google milik Alphabet.

"Kekhawatiran atas keamanan data dan kurangnya sumber daya, dalam hal staf, infrastruktur perangkat lunak, dan energi ramah lingkungan, masih menjadi hambatan utama dalam pengembangan AI," kata Kato.

Hitachi juga berencana untuk melatih lebih dari 50 ribu profesional dalam bidang AI generatif; manfaat dari upaya tersebut dapat mulai terlihat segera setelah tahun fiskal ini, yang berakhir pada Maret.

Pada Mei, perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Google untuk membentuk unit bisnis baru guna meningkatkan adopsi AI. Beberapa hari kemudian pada Juni, mereka menandatangani perjanjian tiga tahun untuk menanamkan beberapa layanan cloud dan AI Microsoft ke dalam platform Lumada-nya.

 Di sisi energi, Hitachi dalam beberapa tahun terakhir membeli unit jaringan listrik dari ABB Ltd. yang berbasis di Zurich, memperkuat posisinya sebagai penyedia peralatan jaringan listrik terkemuka di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)