Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.
Texas: Minyak dunia tertekan lemahnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada hari ini.
Dikutip dari Investing.com, minyak dunia acuan Brent melemah 2,45 persen dengan berada pada level USD77,57 per barel. Sementara itu minyak mentah WTI untuk September 2024 melemah 2,84 persen dengan berada pada level USD74,14 per barel.
Sejumlah data dari AS dan Tiongkok membebani laju minyak dunia. Data klaim pengangguran awal mingguan (initial jobless claims) terbaur dirilis 249.000, lebih tinggi dari ekspektasi 236.000.
Angka ini relatif melonjak dibandingkan minggu sebelumnya 235.000. Sementara data ISM manufacture berada di 46.8, lebih rendah dari ekspektasi 48.8. Bahkan data ini juga melemah dibanding sebelumnya 48.5.
Dikutip dari Investing, Sabtu 3 Agustus 2024, data Non Farm Payroll (NFP) paman sam untuk Juli 2024 mencapai 114.000 atau dibawah prediksi sebesar 176.000. Angka ini juga dibawah data NFP Juni yang mencapai sebesar 206.000.
Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur global Caixin/S&P Tiongkok turun menjadi 49,8 pada Juli dari 51,8 pada bulan sebelumnya, survei swasta menunjukkan, angka terendah sejak Oktober tahun lalu dan meleset dari perkiraan analis sebesar 51,5.
Angka tersebut, yang sebagian besar mencakup perusahaan-perusahaan kecil yang berorientasi ekspor, sejalan dengan survei PMI resmi pada hari Rabu yang menunjukkan aktivitas manufaktur merosot ke level terendah dalam lima bulan.
"Ke depannya, kami perkirakan periode pertumbuhan global di bawah tren akan membebani aktivitas manufaktur di seluruh Asia hingga akhir tahun ini," kata Ekonom Pasar di Capital Economics Shivaan Tandon, dilansir Channel News Asia, Kamis, 1 Agustus 2024.
Sentimen pendorong minyak dunia
Pelaku pasar akan tetap diwarnai kewaspadaan kondisi geopolitik memanas di akhir pekan, terutama memasuki libur akhir pekan. Konflik geopolitik memanas ketika Hizbullah dikabarkan mengirim puluhan roket ke Israel.
Israel mengatakan kelompok milisi Hizbullah yang berbasis di Lebanon berada di balik serangan, meski kelompok tersebut membantahnya.
Sementara itu, Iran juga menegaskan akan membalas pembunuhan terhadap Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh yang disebut dilakukan oleh Israel.