Sistem Pangan RI Masih Hadapi Tantangan Besar

Ilustrasi. Foto: dok MI/Ramdani.

Sistem Pangan RI Masih Hadapi Tantangan Besar

Medcom • 28 August 2024 08:04

Jakarta: Sistem pangan Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar di tengah disrupsi rantai pasok, kesenjangan sosial-ekonomi, dan krisis pangan global.

Hal ini menjadi latar belakang PT Unilever Indonesia, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences Institut Pertanian Bogor (CTSS IPB), dan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) meluncurkan Future Foods Forum (FFF).

Dalam diskusi yang bertajuk "Kolaborasi Inklusif untuk Transformasi Sistem Pangan di Indonesia," para pemangku kepentingan membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi kompleksitas isu sistem pangan.

Peneliti dari CTSS IPB Annisa Utami menegaskan, transformasi sistem pangan di Indonesia memerlukan pendekatan yang holistik dan multisektor.

"Sektor pangan adalah elemen kunci dalam ketahanan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan dari hulu ke hilir," ujar Annisa, Selasa 27 Agustus 2024.

 

Baca juga: Jokowi Wanti-Wanti Ancaman Neraka Iklim dalam 5 Tahun Mendatang
 

Tujuan Future Foods Forum


FFF bertujuan untuk mendukung pemerintahan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan menghadirkan solusi nyata melalui kerja sama antara akademisi, pelaku industri, dan pembuat kebijakan. 

Forum ini juga akan menjadi wadah untuk merumuskan kebijakan yang dapat mengatasi ketidakpastian global serta memajukan keamanan pangan dan nutrisi di Indonesia.

CEO CIPS Anton Rizki juga menekankan pentingnya teknologi dalam mendukung transformasi sistem pangan.

"Investasi pada teknologi pertanian adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan menjawab tantangan ketahanan pangan di masa depan," jelas Anton. (Zein Zahiratul Fauziyyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)