7 Rumah Sakit di Jateng Disiapkan Tangani Caleg Depresi

Semarang: Ribuan calon anggota legislatif (Caleg) di Jawa Tengah bakal memperebutkan kursi di dewan pada pemilu mendatang, Dinas Kesehatan Provinsi Jateng mempersiapkan tujuh rumah sakit untuk menangani Caleg yang mengalami depresi hingga gangguan jiwa akibat kalah dalam persaingan pileg tersebut.

Masa kampanye Pemilu 2024 tinggal dua hari lagi, ribuan calon anggota legislatif (caleg) di berbagai daerah Jawa Tengah mulai mempersiapkan diri menghadapi persaingan dalam memperebutkan kursi dewan, baik mempersunting akan alat peraga kampanye (APK) hingga strategi lainnya.

Berdasarkan data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, jumlah calon anggota legislatif yang bakal bersaing dalam pileg mendatang sebanyak 1.473 caleg dari berbagai partai politik (parpol) yang akan bertarung merebutkan 120 kursi DPRD Jateng.

"Kita mulai bersiap kampanye, persaingan ketat antar calon dan partai," ungkap seorang caleg DPRD Jateng.

Sementara itu menggadapi gangguan kejiwaan dan depresi akibat banyaknya caleg gagal dalam pemilu legislatif, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah menyiapkan tujuh rumah sakit terdiri empat rumah sakit umum (RSU) dan tiga rumah sakit jiwa (RSJ) di bawah pengelolaan Pemrov Jateng.

"Ada tujuh rumah sakit kita siapkan untuk menangani pasien alami depresi hingga gangguan kejiwaan berasal dari caleg yang gagal dalam pileg mendatang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Jateng, Elhamangto Zuhdan.

Ketujuh rumah sakit disiapkan, demikian Elhamangto Zuhdan, terdiri dari empat RSU yakni RSUD dr Moewardi Solo, RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara dan RSUD Tugurejo Semarang serta tiga RSJ seperti RSJD Surakarta, RSJD dr Amino Gondohutomo Semarang dan RSJD dr RM Soedjarwadi Klaten.

Rumah sakit disiapkan untuk menangani pasien berasal dari caleg yang mengalami depresi hingga gangguan kejiwaan, lanjut Elhamangto Zuhdan, memiliki fasilitas yang berbeda baik itu jumlah ruang perawatan, tempat tidur dan fasilitas lainnya, namun ketujuhnya telah menyiapkan sesuai kebutuhan pasien. "Semua sesuai standar internasional," imbuhnya.