Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (AP)
Willy Haryono • 3 December 2023 20:52
Manila: Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengutuk keras ledakan yang menewaskan setidaknya empat orang dan melukai lima lainnya di sebuah gimnasium di Universitas Negeri Mindanao pada hari Minggu 3 Desember 2023. Ledakan terjadi pada saat berlangsungnya misa Katolik di gimnasium tersebut.
Marcos Jr menyalahkan "teroris asing" atas peristiwa tersebut. Di waktu bersamaan, polisi dan militer memperkuat keamanan di wilayah selatan dan sekitar ibu kota Manila.
Setidaknya empat orang tewas dan 50 lainnya luka-luka setelah sebuah bom meledak saat berlangsungnya kegiatan misa pagi Katolik di gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi.
"Saya mengutuk keras tindakan tidak masuk akal dan paling keji yang dilakukan oleh teroris asing," kata Marcos Jr, seperti dikutip dari laman The Straits Times.
"Ekstremis yang melakukan kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah akan selalu dianggap sebagai musuh bagi masyarakat kita," sambungnya.
Operasi penegakan hukum untuk mengadili para pelaku "aktivitas teroris" akan "terus berlanjut," tegas Menteri Pertahanan Gilberto Teodoro dalam sebuah konferensi pers.
Ada "indikasi kuat adanya unsur asing" dalam pengeboman tersebut, katanya, menolak menjelaskan lebih lanjut agar tidak mengganggu penyelidikan yang sedang berlangsung.
Pecahan mortir berukuran 16 mm ditemukan di lokasi kejadian, kata pejabat senior polisi Emmanuel Peralta dalam konferensi pers.