Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
DIY Berstatus Siaga Darurat Bencana saat Pilkada Kabupaten/Kota
Ahmad Mustaqim • 24 November 2024 11:35
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 2 Januari 2025. Artinya status siaga darurat bencana berlaku saat wilayah ini menggelar Pilkada di kabupaten/kota.
"Perpanjangan status (siaga darurat bencana) dimulai 24 November sampai nanti 2 Januari 2025," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad saat dihubungi, Minggu, 24 November 2024.
| Baca: Menag Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Doakan Pilkada Lancar
|
Perpanjangan ini melanjutkan status yang dalam periode sebulan terakhir. Melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 420/KEP/2024, siaga darurat bencana sebelumnya diberlakukan pada 24 Oktober hingga 23 November 2024.
"Kami melakukan perpanjangan (status) ini karena berbagai pertimbangan dan masukan," jelasnya.
Noviar mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometerologi. Data BMKG menyebutkan ancaman bencana hidrometeorologi meliputi banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berpotensi terjadi di DIY hingga Februari 2025.
"Kami sudah menerima peringatan dini dari BMKG, potensi bencana diperkirakan masih sampai Februari (2025)," ungkapnya.
Ia mengatakan perpanjangan status tersebut akan memudahkan akses penggunaan anggaran APBD, termasuk fasilitas lain untuk penanganan dampak bencana. Selain itu, kata dia, status siaga darurat itu bisa jadi bagian tambahan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam penanggulangan bencana musim hujan.
"Kami bersama BPBD kabupaten/kota serta berbatai komponen juga melaksanakan kesiapsiagaan menghadapi ancaman potensi bencana selama musim hujan," ujarnya.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas menyatakan puncak masa musim hujan di kawasan DIY diperkirakan terjadi pada Desember 2024 sampai Februari 2025. Adapun masa akhir musim hujan akan terjadi pada Mei dasarian I hingga dasarian II tahun 2025.
"Langkah mitigasi bencana yang perlu dilakukn meliputi membersihkan saluran-saluran air, memangkas dahan pohon, pengecekan kekuatan baliho-baliho di jalan raya, dan tindakan-tindakan mitigasi bencana lainnya," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Metrotvnews.com