Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ade Hapsari Lestarini • 7 November 2024 14:47
Jakarta: Riset terbaru HSBC Quality of Life 2024 mengungkapkan kesehatan keuangan, kesehatan mental dan kebugaran jasmani menjadi faktor yang saling berkaitan dan saling memengaruhi dalam menentukan kualitas hidup. Kekurangan dalam satu faktor dapat berdampak pada yang lain.
Di sisi lain, data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan, mencegah ketidakpastian keuangan menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan mental dan kebugaran jasmani di masa tua.
Sejalan dengan hal ini, maka menurut riset HSBC Quality of Life 2024, nasabah kaya (affluent) di Indonesia memprioritaskan perencanaan masa pensiun sebagai satu dari tiga tujuan utama rencana keuangan mereka saat ini.
Namun demikian, 32 persen nasabah affluent di Indonesia masih berada di luar jalur perencanaan pensiun yang komprehensif. Penyebabnya adalah ketidakpastian tentang dana pensiun yang dibutuhkan dan pengelolaan dana pensiun yang tidak konsisten.
Salah satu temuan dari riset HSBC Quality of Life 2024, nasabah kelas atas di Indonesia menganggap dana sebesar USD340 ribu atau Rp5,37 miliar (USD1 = Rp 15.796) menjadi jumlah ideal untuk memasuki masa pensiun.
.jpg)
Wealth and Personal Banking Director HSBC Indonesia Lanny Hendra (tengah) bersama Head of Networks Sales and Distribution HSBC Indonesia Sumirat Gandapraja (kanan) dan Life Coach Muara Makarim. Foto: dok HSBC
Khawatir tidak punya dana cukup
Menariknya, lima dari 10 individu kelas atas di Indonesia berencana untuk tetap bekerja di usia tua. Rencana untuk tetap bekerja di masa pensiun terkait kekhawatiran terhadap sejumlah hal. Kekhawatiran terbesar nasabah kelas atas adalah tidak memiliki dana yang cukup untuk mengatasi penurunan kesehatan fisik dan biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat.
Mereka juga khawatir inflasi akan mengalahkan nilai dana pensiun yang telah dikumpulkan untuk menikmati masa pensiun yang nyaman, terlebih bagi mereka yang akan menyekolahkan anaknya di luar negeri.
"Riset HSBC Quality of Life 2024 menunjukkan kelas affluent di Indonesia memiliki kesenjangan antara aspirasi dan kesiapan terkait rencana pensiun mereka. Meskipun dianggap sebagai salah satu prioritas, namun aspirasi lain seperti menyekolahkan anak ke luar negeri, tekanan ekonomi global dan meningkatnya biaya hidup dapat menjadi aspek yang membuat rencana pensiun tidak tercapai atau bahkan belum memiliki rencana yang komprehensif," jelas Direktur Wealth and Personal Banking HSBC Indonesia Lanny Hendra, dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 November 2024.
HSBC bertujuan untuk membantu nasabah dalam merancang rencana yang komprehensif dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akumulasi kekayaan saat ini, tetapi juga untuk memberikan ketenangan pikiran di masa depan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Layanan perencanaan pensiun memungkinkan nasabah untuk mempertahankan gaya hidup di masa tua, mengurangi stres finansial, mandiri secara finansial, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan mental dengan merasa lebih tenang, aman, dan bahagia karena jaminan keuangan di masa depan.