Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 18 February 2024 14:54
Demak: Banjir yang melanda Kabupaten Demak sudah mulai surut dan berkurang. Namun hingga kini air masih merendam di tiga kecamatan dan di daerah pemukiman ketinggian air masih mencapai 60 centimeter.
Pemantauan Minggu, 18 Februari 2024 ratusan warga di pengungsian mulai kembali ke rumah di beberapa desa di tiga kecamatan yang masih terendam banjir yakni Karanganyar, Gajah dan Mijen, Kabupaten Demak, namun kepulangan warga tersebut hanya untuk melihat kondisi dan melakukan pembersihan lumpur dan peralatan rumah tangga di dalam rumah.
Tidak banyak yang dapat diperbuat kecuali mencoba membersihkan barang yang cukup penting seperti pakaian, peralatan dapur, meja kursi dan membongkar berkas yang basah, karena banjir masih merendam lingkungan rata-rara hingga 60 centimeter,
"Untuk menjemur juga sulit karena di luar masih banjir," kata Nardi, warga Desa Wonorejo, Karanganyar, Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Warsini, 40, warga lainnya, selain untuk membersihkan lumpur yang terbawa banjir masuk ke rumah, warga juga untuk sementara kembali ke pengungsian di Undaan, Kudus karena rumah belum dapat ditempati akibat masih tergenang juga aliran listrik masih mati.
Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan sebagian besar banjir di Kabupaten Demak sudah surut, dari tujuh kecamatan terlanda banjir saat ini tinggal sejumlah desa di tiga kecamatan yakni Karanganyar, Gajah dan Mijen.
Banjir sebelumnya mencapi 1,5-3,5 meter, demikian Bergas Catursasi Penanggungan, saat ini rata-rata hanya tinggal 60 centimeter di perkampungan, meskipun di beberapa lainnya masih ada yang mencapai satu meter, hal ini setelah tanggul Sungai Wulan yang jebol dapat ditambal dan air disedot dengan 27 unit pompa.
"Sebagian pengungsi telah kembali, tetapi ribuan warga masih bertahan di pengungsian karena rumahnya belum dapat ditempati," kata Bergas Catursasi Penanggungan.