Indonesia Desak OKI Lakukan Langkah Nyata untuk Perdamaian Palestina

Presiden Joko Widodo. Foto: MI/Ramdani.

Indonesia Desak OKI Lakukan Langkah Nyata untuk Perdamaian Palestina

Indriyani Astuti • 12 November 2023 10:41

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan langkah nyata dalam upaya penyelesaian serangan yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina. Indonesia juga siap berkontribusi dalam negosiasi damai di Palestina.

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tidak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, dan lebih dari 190 pimpinan negara tapi sampai saat ini tak satu pun yang mampu menghentikan kekejaman ini," ujar Jokowi dalam KTT Luar Biasa OKI, di Riyadh, Arab Saudi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu, 12 November 2024.

Jokowi menegaskan gencatan senjata harus segera dilakukan, sebab tanpa gencatan senjata situasi di Gaza tidak akan membaik. Israel, dianggap telah menggunakan narasi pembelaan terhadap serangan yang dilakukan dengan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil.

"Ini tak lain sebuah kolektif punishment (penghukuman) dan kita semua harus mencari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata," tegas Jokowi.

Kedua, kata Kepala Negara, OKI perlu melakukan percepatan untuk bantuan kemanusiaan. Selain itu, memperluas jangkauannya. Indonesia telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina. Jokowi menuturkan bantuan tahap selanjutnya akan dikirimkan. 

Jokowi juga menyampaikan situasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Rumah sakit itu tidak luput menjadi sasaran serangan Israel.

"(Rumah Sakit Indonesia) Sudah kehabisan bahan bakar, untuk itu Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum Humaniter internasional," tegas Jokowi.

Ketiga, Jokowi meminta OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Antara lain, mendesak Israel agar memberikan akses pada Komisi Penyelidikan Internasional Independen Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Wilayah Pendudukan Palestina yang dibentuk dewan HAM Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga bisa melaksanakan mandatnya. 

OKI juga diminta terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional. Advisory opinion adalah satu wewenang yang dimiliki oleh Mahkamah Internasional selain memutus sengketa antarnegara.

Keempat, Jokowi meminta OKI mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali. Tujuannya, agar solusi bagi Palestina dan Israel dapat terwujud. Sebab, OKI menolak pemikiran solusi hany untuk satu negara yakni Israel.

"Karena pasti Palestina yang dikorbankan dan jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru," tegasnya.

Indonesia, tegas Jokowi siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut. OKI harus bersatu, berada di garis depan, menggunakan semua cara damai, pengaruh serta upaya diplomasi, untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina. 

Setelah menghadiri KTT OKI dari Riyadh, Arab Saudi, presiden menyampaikan akan bertolak ke Amerika Serikat, Senin, 13 November 2023. Ia janji segera menyampaikan hasil KTT Luar Biasa OKI pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat kunjungan bilateral ke Amerika.

"Dengan izin para pemimpin, saya akan menyampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)