Syaikhu dan Ilham Habibie Tak Terpengaruh Hasil Survei

Juru bicara PKS Ahmad Mabruri (tengah), juru bicara PKS Pipin Sofyan (kiri). Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Syaikhu dan Ilham Habibie Tak Terpengaruh Hasil Survei

Fachri Audhia Hafiez • 20 September 2024 00:06

Jakarta: Pasangan bakal cagub dan cawagub Jawa Barat (Jabar), Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, diyakini tak terpengaruh hasil survei. Meskipun elektabilitas pasangan tersebut berada di posisi buncit berdasarkan sejumlah lembaga survei.

"Walaupun hasil surveinya paling kecil, tapi yang akan terpilih adalah Pak Ahmad Syaikhu dan Pak Ilham Habibie," kata juru bicara PKS Ahmad Mabruri di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis, 19 September 2024.

Menurut dia, pola di Jabar seperti itu. Mabruri menyinggung soal elektabilitas Ahmad Heryawan saat berkontestasi di Pilkada Jabar yang juga memperoleh elektabilitas tak memuaskan.

"Pak Ahmad Heryawan selalu di tempatkan di survei nomor paling buncit, tetapi ketika hasil pilkadanya selalu menang di urutan pertama," ujar Mabruri.

Juru bicara PKS Pipin Sofyan yakin bakal ada kejutan pada hasil Pilkada Jabar 2024. Terlebih, kader sudah dikerahkan untuk kerja keras memenangkan Syaikhu-Ilham.

"Insyaallah saya kira di Jawa Barat akan selalu ada kejutan yang insyaallah dilakukan oleh PKS bersama dengan para kader dan simpatisan. Jadi kami optimistis untuk di Jawa Barat," kata Pipin.
 

Baca Juga: 

Blusukan ke Indramayu, Ilham Habibie Serap Aspirasi Masyarakat


Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon pada Pilkada Jawa Barat 2024. Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memperoleh elektabilitas tinggi.

"Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 10,98 persen, hampir 11 persen, nama yang lain berimbang antara Acep-Gitalis dan Jeje-Ronald 2,24 persen, angka berikutnya lebih tinggi sedikit antara Acep dan Gitalis," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei virtual, Kamis 12 September 2024.

Jajak pendapat itu dilakukan pada periode 2-8 September 2024. Survei melibatkan basis 1.200 orang dari seluruh provinsi Jawa Barat.

Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)