Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Medcom.id/Kautsar
Indriyani Astuti • 28 March 2024 21:26
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar masyarakat memerhatikan kondisi lingkungan tempat nyamuk aedes aegypti berkembang biak. Ini merespons kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) belakangan ini.
"Pertama, bak sampahnya supaya jangan ada genangan (air). Yang kedua, kita sudah siapkan larvasida untuk mematikan jentik-jentik (nyamuk), kita siapkan insektisida kalau di-fogging (pengasapan)," ujar Menkes di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Menkes juga minta agar masyarakat jangan panik. Apabila diketahui ada anak yang mengalami gejala DBD, perlu dipastikan dengan rapid test atau membawanya ke puskesmas atau rumah sakit untuk memastikan. Menkes menyebut angka kematian (fatality rate) yang diakibatkan DBD cenderung rendah.
"Jadi kena, yang meninggalnya itu sangat rendah karena semua rumah sakit sudah tahu, tinggal diberi infus yang penting jangan terlambat," imbuhnya.
Ia juga menegaskan masyarakat tidak perlu panik. Sebab, ketersediaan tempat tidur dan ruangan untuk merawat pasien DBD masih cukup di rumah sakit.
"Buat teman-teman supaya enggak panik, rumah sakit Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," ujar dia.
Meski demikian, Menkes mengakui bahwa DBD merupakan penyakit menular yang menduduki peringkat keempat di Indonesia dengan jumlah kasus kurang lebih 120.000 per tahun setelah malaria (400.000 kasus), HIV (500.000 kasus), dan tuberkulosis (1 juta kasus).
Baca juga:
Kemenkes Temukan Varian Berbahaya DBD Serotipe Den 3 di Jepara |