Imigran rohingya terdampar di Deli Serdang, Sumatra Utara. (MGN/Koko Hendrawan)
Koko Hendrawan • 1 January 2024 09:24
Belawan: Pasca-kedatangan warga negara asing Rohingya ke perairan Langkat, Senin pagi, 1 Januari 2024, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Imigrasi Belawan telah memberikan garis polisi di lokasi terdamparnya para pengungsi ilegal.
Sebanyak 149 pengungsi ilegal Rohingya terdampar setelah kapal kayu yang mereka tumpangi bocor saat hendak sandar di kawasan Lampu Pusing, Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Kedatangan pengungsi ilegal yang masuk ke Indonesia melalui perairan Langkat, memanfaatkan waktu pada malam hari ini. Dari hasil pemeriksaan, para pengungsi Rohingya yang berlayar kurang lebih selama 22 hari dari Bangladesh dan sengaja di tinggalkan oleh nakhoda kapal yang membawa mereka di tengah laut dan mengandaskan Kapal mereka.
Kemudian nakhoda tersebut pindah ke kapal lain yang ikut mengiringinya dan meninggalkan kapal sehingga mereka terdampar di desa pesisir tersebut.
Kepala Desa Karang Gading, Agus Sanjaya, mengatakan, selain petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Imigrasi Belawan dibantu Pemerintah Desa dan warga, bertugas mengawasi para pengungsi ilegal agar tidak bebas berkeliaran di kawasan tersebut.
Setelah dilakukan pendataan,kini para pengungsi ditempatkan di tenda-tenda untuk menunggu penanganan oleh UNHCR, yang saat ini lokasi telah dijaga ketat dari darat, laut, hingga udara.
Kepala Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengatakan saat ini para pengungsi Rohingya itu dalam pengawasan dan penjagaan ketat aparat dan warga setempat.
"Tercatat dari 147 orang itu terdiri dari 53 laki-laki, perempuan 39 orang, anak laki-laki 25 orang dan anak perempuan 30 orang," ujar Kepala Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban.