JD Vance, calon Wakil Presiden AS pilihan Donald Trump. Foto: EFE
Medcom • 18 July 2024 20:05
Washington: Senator Amerika Serikat (AS) JD Vance, calon wakil presiden dari Donald Trump, menyampaikan pidato penting di Konvensi Nasional Partai Republik pada hari Rabu 17 Juli, menyoroti ide-ide populis Trump yang diprediksi akan mendominasi partai di masa mendatang.
Dalam karir politik singkatnya Vance telah berusaha membangun naluri populis Trump menjadi agenda kebijakan yang koheren, menekankan peran Amerika Serikat yang lebih terbatas dalam urusan global. Pidato Vance menjadi sorotan sebelum Trump yang akan berbicara pada Kamis malam, lima hari setelah upaya pembunuhan terhadapnya di Pennsylvania.
“Anda mengalami percobaan pembunuhan, tentu saja, hal itu akan berubah, itu akan mengubah hidup siapa pun,” kata Jason Miller, penasihat senior kampanye Trump, seperti dilansir dari Channel News Asia.
“Presiden Trump merasa sangat baik dan senang dengan dukungan yang dia dapatkan,” imbuh Miller.
Kekhawatiran tentang pemerintahan kedua Trump membuat saham jatuh pada Rabu, terutama di sektor pembuat chip, setelah Trump menyatakan bahwa Taiwan harus membiayai pertahanannya sendiri dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek.
Terpilih sebagai anggota Senat AS kurang dari dua tahun lalu, Vance menentang bantuan militer untuk Ukraina dan mendukung upaya Trump untuk membatalkan kekalahannya dalam pemilu 2020 dari Presiden Joe Biden. Vance, yang usianya hanya separuh dari usia Trump, memiliki potensi untuk mempengaruhi Partai Republik selama beberapa dekade ke depan dengan kebijakan yang lebih berpihak pada kelas pekerja dengan membatasi impor, menaikkan upah minimum, dan menindak perusahaan-perusahaan besar.
Posisi-posisi tersebut bertentangan dengan sikap pro-bisnis tradisional Partai Republik, namun sejalan dengan agenda Trump.
Nikki Haley mantan saingan Trump dan Gubernur Florida Ron DeSantis, memberikan dukungan penuh kepada pencalonan Trump pada konvensi tersebut. “Anda tidak harus setuju dengan Trump 100 persen untuk memilihnya,” kata Haley, mantan duta besar PBB dan gubernur South Carolina.
Retorika konvensi pada Selasa malam di Milwaukee banyak berfokus pada tema hukum dan ketertiban, dipenuhi dengan retorika anti-imigran Trump, dengan banyak pembicara mengecam kebijakan perbatasan selatan Biden. Trump telah berjanji untuk meluncurkan upaya deportasi terbesar dalam sejarah.
Konvensi empat hari ini akan mencapai puncaknya pada Kamis, ketika Trump secara resmi menerima nominasi partai untuk menghadapi Biden dalam pemilihan ulang pada tahun 2020. (Shofiy Nabilah)