Sistem TPS di Kota Bandung Disebut Hanya jadi Lokasi Transit Sampah

Sekda Jabar, Herman Suryatman.

Sistem TPS di Kota Bandung Disebut Hanya jadi Lokasi Transit Sampah

Roni Kurniawan • 23 October 2024 12:28

Bandung: Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menilai, pengelolaan sampah di TPS Kota Bandung banyak menggunakan tekonologi tidak jelas. Sehingga volume sampah Kota Bandung yang dibuang ke TPA Sarimukti tidak berkurang sesuai dengan target.

Pemprov Jabar menargetkan Kota Bandung untuk mengurangi pembuangan sampah ke Sarimukti dari 170 menjadi 140 ritase per hari hingga akhir 2024. Namun, kenyataannya sampah yang dibuang ke TPA Sarimukti mencapai 186 ritase per hari atau bertambah 16 ritase per hari. 

Herman pun mengecek ke beberapa TPS di Kota Bandung dan menemukan berbagai teknologi yang tidak memiliki dampak signifikan dalam pengurangan volume sampah. 

"Saya sudah cek kemarin ke lapangan bagaimana pengolahan TPS. Ada yang sudah bagus, tapi masih banyak juga yang tidak jelas teknologinya," ujar Herman di Bandung, Rabu, 23 Oktober 2024.

Diakui Herman, harusnya setiap TPS bisa menjadi tempat memilah sampah sebelum dibuang ke TPA Sarimukti. Akan tetapi hingga kini, TPS di Kota Bandung hanya hanya menjadi tempat transit sampah yang telah diangkut dari berbagai tempat. 
 

Baca juga: Kota Bandung Langgar Kesepakatan Pengiriman Sampah ke TPA Sarimukti

"TPS jadinya hanya sebagai tempat transit saja. dari rumah dibawa ke TPS, dari TPS langsung ke Sarimukti. Harusnya di tingkat TPS ada teknologi tepat guna, apakah mesin gibrik, apakah magot, apakah composting, insinerator dan sebagainya," bebernya.

Akan tetapi, Herman melihat langsung ada beberapa TPS di Kota Bandung yang sudah menggunakan teknologi dalam mengelola sampah. Kondisi ini diharapkannya bisa turut diaplikasikan ke beberapa tempat lainnya, guna menyelesaikan sampah di hulu. 

"Di Antapani itu mesin gibrik dipilah-dipilih jadi 4 jenis. Tiga jenisnya bisa dimanfaatkan, semuanya bisa jadi cuan. Yang satu jenisnya, residu baru dibuang ke Sarimukti," sahutnya.

Teknologi tersebut, lanjut Herman, seharusnya seragam diterapkan diseluruh TPS di Kota Bandung agar volume sampah yang dibuang ke TPA bisa berkurang.

"Dari 4 ton sampah menjadi satu ton ke Sarimukti, yang tiga tonnya jadi cuan. Saya kira ini harus dikembangkan di semua TPS," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)