Sindir Sheikh Hasina, Muhammad Yunus Sebut 'Monster' Bangladesh Telah Pergi

Pemimpin interim Bangladesh Muhammad Yunus dikelilingi mahasiswa. (EPA-EFE)

Sindir Sheikh Hasina, Muhammad Yunus Sebut 'Monster' Bangladesh Telah Pergi

Willy Haryono • 13 August 2024 13:45

Dhaka: Peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus telah mengucap sumpah jabatan sebagai kepala pemerintahan sementara Bangladesh pada Kamis lalu. Beberapa hari setelahnya, Yunus mengadakan pertemuan dengan para mahasiswa yang mempelopori aksi protes terhadap Perdana Menteri yang digulingkan, Sheikh Hasina.

Setelah pertemuan tersebut, Yunus berbicara kepada wartawan dan berkata, "Akhirnya, saat ini, monster itu telah pergi" merujuk pada mantan PM Hasina yang melarikan diri dari Bangladesh setelah serangkaian protes oleh para mahasiswa.

"Saat Anda mulai mengambil keputusan, sebagian orang akan menyukai keputusan Anda, sebagian orang tidak akan menyukai keputusan Anda," kata Yunus, mengutip dari wionews, Selasa, 13 Agustus 2024.

“Memang seperti itulah (jalannya pemerintahan),” sambung dia, seraya memperingatkan bahwa Bangladesh akan menghadapi banyak pilihan sulit di masa mendatang.

Yunus, yang memuji para mahasiswa atas upaya mereka menggulingkan Hasina, berkata bahwa, “Revolusi yang dipimpin mahasiswa tidak diragukan lagi telah meruntuhkan seluruh pemerintahan."

"Saya katakan (kepada para mahasiswa), 'Saya menghormati kalian... Saya mengagumi kalian. Apa yang telah kalian lakukan benar-benar tak tertandingi... dan karena kalian memerintahkan saya untuk melakukan ini (untuk mengambil alih pemerintahan sementara), saya terima...'," imbuh Yunus.

Dua aktivis mahasiswa, Nahid Islam dan Asif Mahmud, adalah anggota dewan penasihat pemerintahan sementara Bangladesh yang beranggotakan 16 orang, Keduanya turut mengucap sumpah bersama Yunus.

Pria berusia 84 tahun itu, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2006 atas usahanya di bidang keuangan mikro dan mendirikan Grameen Bank untuk pembangunan masyarakat Bangladesh, menekankan bahwa pengunduran diri tokoh masyarakat terkemuka baru-baru ini, seperti Ketua Mahkamah Agung dan kepala bank sentral Bangladesh, "dilakukan secara sah."

Mereka ingin memiliki pengadilan baru. Jadi mereka pergi ke sana dan meminta kepala hakim agung untuk mengundurkan diri dan memberikan tekanan agar dia mengundurkan diri," kata Yunus, mengacu pada para mahasiswa.

"Saya yakin mereka akan menemukan cara hukum untuk membenarkan semua ini, karena secara hukum... semua langkah telah diikuti," tambahnya.

Setelah berminggu-minggu kerusuhan dan bentrokan keras yang dipicu protes atas sistem kuota pekerjaan, pemerintahan sementara telah didirikan di Bangladesh, yang menyebabkan pengunduran diri dan pelarian Hasina, yang telah menjabat sebagai Perdana Menteri lima kali.

Sheikh Hasina meninggalkan kediamannya di Dhaka beberapa jam sebelum dijemput dengan pesawat militer Bangladesh menuju India. Wanita berusia 76 tahun itu, yang dipandang sebagai sekutu penting New Delhi, saat ini berada di lokasi yang dirahasiakan, dengan laporan yang menunjukkan bahwa dia mungkin mencari suaka politik, kemungkinan di Inggris.

Baca juga:  Peraih Nobel Muhammad Yunus Pimpin Pemerintahan Sementara Bangladesh

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)