Kerusakan akibat serangan Israel di Jalur Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 9 November 2025 17:22
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan memburuknya situasi kemanusiaan dan kesehatan di Jalur Gaza, di tengah penutupan perbatasan dan pengepungan yang terus berlangsung menjelang datangnya musim dingin.
Menurut WHO, sekitar 16.500 pasien di Gaza saat ini menunggu evakuasi medis ke luar negeri. Badan kesehatan dunia itu menyebut pasokan medis sebenarnya telah disiapkan di perbatasan, namun belum dapat masuk karena penutupan penyeberangan yang masih diberlakukan.
Dikutip dari Antara, Minggu, 9 November 2025, WHO mendesak agar penyeberangan Rafah dan seluruh jalur perbatasan lainnya segera dibuka, mengingat Rafah merupakan satu-satunya jalur yang memungkinkan evakuasi medis sekaligus menjadi titik masuk utama bagi obat-obatan dan perlengkapan medis.
Selain itu, WHO meminta komunitas internasional untuk memastikan akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, serta mendorong lebih banyak negara menerima pasien dari Gaza untuk menjalani pengobatan.
Sementara itu, OCHA melaporkan bahwa ratusan ribu keluarga pengungsi di Gaza kini menghadapi awal musim dingin tanpa tempat tinggal layak atau perlindungan yang memadai.
Badan PBB tersebut juga mencatat bahwa hanya sekitar 4 persen lahan pertanian di Gaza yang masih dapat diakses dan digarap, akibat kerusakan besar-besaran yang ditimbulkan oleh serangan Israel.
Kondisi tersebut, menurut OCHA, semakin meningkatkan risiko kelaparan dan krisis pangan di wilayah kantong Palestina itu.
Baca juga: WHO Kembali Evakuasi 30 Pasien Kritis dari Gaza