Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Tri Subarkah • 15 March 2025 21:17
Jakarta: Langkah DPR dan pemerintah mengebut pembahasan revisi Undang-Undang TNI di hotel berbintang lima, Fairmont Jakarta, dinilai mengiris hati rakyat. Terlebih, pembahasan terkesan dipaksakan karena dilakukan pada akhir pekan, 14-15 Maret 2025.
Pernyataan ini disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan yang terdiri atas 20 kelompok masyarakat sipil.
Koalisi menyoroti pernyataan Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir yang sebelumnya mengatakan bahwa RUU TNI tidak akan disahkan sebelum masa reses Hari Raya Idulfitri 1446 H. Namun, nyatanya rapat panitia kerja (panja) yang dilakukan di hotel mewah akhir pekan ini membuka kemungkinan bahwa RUU tersebut disahkan sebelum masa reses, 20 Maret 2025.
Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra mengecam keras pembahasan RUU TNI yang dilakukan secara diam-diam di hotel mewah, lantaran minim transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Terlebih, pembahasannya dilakukan di akhir pekan dan dalam waktu yang singkat di akhir masa reses DPR.
"Pemerintah dan DPR harus berhenti untuk terus membohongi dan menyakiti rasa keadilan rakyat Indonesia," kata Ardi lewat keterangan tertulis, Sabtu, 15 Maret 2025.
Baca juga: Komisi I DPR Lanjut Rapat Bahas RUU TNI Hari Ini |