Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati. Istimewa
Al Abrar • 28 June 2025 22:29
Sidoarjo: Pemerintah melalui DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus menggalakkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menurunkan angka stunting di Indonesia.
Sosialisasi program MBG digelar di Gedung Serbaguna Raden Arya Bebangah, Gedangan, Sidoarjo, Jumat, 27 Juni 2025. Acara diikuti lebih dari 300 warga dan dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati, Kepala Desa Bangah Bambang Handoko, serta Tenaga Ahli BGN Teguh Suparngadi.
Indah Kurniawati menegaskan program MBG merupakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan memiliki peran penting dalam menghadapi tantangan bonus demografi 2045. Ia menyebutkan, kualitas gizi yang baik menjadi kunci dalam meningkatkan kemampuan berpikir dan daya saing generasi muda.
“Pemerataan gizi sangat penting karena IQ rata-rata anak Indonesia masih sekitar 92,64. Kita ingin generasi mendatang lebih cerdas dan kompetitif di tingkat global,” kata Indah.
Ia juga menambahkan bahwa MBG ditargetkan dapat menurunkan angka stunting nasional dari 21 persen menjadi 14 persen pada tahun-tahun mendatang. Selain fokus pada peningkatan gizi, program ini juga dirancang untuk mendongkrak ekonomi desa dengan melibatkan pelaku UMKM lokal.
“Bahan pangan MBG bersumber dari petani, peternak, nelayan, dan UMKM setempat. Ini menjadi kebanggaan kita bersama karena bukan hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi desa,” ujarnya.
Baca: Upaya Bhayangkari Dukung Penanganan Stunting di Sorong
Kepala Desa Bangah, Bambang Handoko, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan sosialisasi MBG di wilayahnya. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap program yang disebutnya sebagai program prioritas Presiden.
“Kami di pemerintahan desa siap mendukung dan berkomitmen untuk fokus pada pengembangan kualitas gizi masyarakat, khususnya di Desa Bangah,” ungkap Bambang.
Sementara itu, Teguh Suparngadi dari BGN menjelaskan MBG menyasar tidak hanya peserta didik, tetapi juga balita, ibu menyusui, dan ibu melahirkan. Ia menekankan bahwa program ini menjadi bagian dari Asta Cita yang mencakup enam sektor utama, termasuk swasembada pangan dan penguatan koperasi.
“MBG juga merupakan program inklusif yang menyasar berbagai kelompok usia demi menciptakan generasi sehat dan bebas stunting di usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia,” kata Teguh.
Ia juga mengimbau masyarakat yang ingin menjadi mitra penyalur MBG agar berhati-hati terhadap penipuan. “Pendaftaran sebagai mitra BGN sepenuhnya gratis. Jangan percaya jika ada pihak yang meminta uang untuk mempercepat proses,” tegasnya.
Melalui sinergi lintas sektor dan pelibatan masyarakat desa, pemerintah berharap program MBG dapat menjadi motor penggerak pembangunan gizi dan ekonomi secara berkelanjutan.