Kehancuran akibat gempa di Turki. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 11 August 2025 09:17
Istanbul: Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo melanda Provinsi Balikesir di barat laut Turki pada Minggu 10 Agustus 2025, menewaskan sedikitnya satu orang. Ini menyebabkan lebih belasan bangunan runtuh dan setidaknya 29 orang terluka.
Gempa bumi tersebut, dengan episentrum di kota Sindirgi, mengirimkan getaran yang terasa sekitar 200 kilometer ke utara di Istanbul — sebuah kota berpenduduk lebih dari 16 juta orang.
Seorang wanita lanjut usia meninggal dunia tak lama setelah ditarik keluar hidup-hidup dari reruntuhan bangunan yang runtuh di Sindirgi, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan kepada para wartawan. Empat orang lainnya diselamatkan dari bangunan tersebut.
“Total 16 bangunan runtuh di wilayah tersebut sebagian besar terbengkalai dan tidak digunakan. Dua menara masjid juga runtuh,” kata Yerlikaya, seperti dikutip dari Anadolu, Senin 11 Agustus 2025.
Tidak ada korban luka yang berada dalam kondisi serius, kata menteri tersebut.
Rekaman televisi menunjukkan tim penyelamat meminta keheningan agar mereka dapat mendengarkan tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan.
Badan Penanggulangan Bencana dan Darurat Turki mengatakan gempa bumi tersebut diikuti oleh beberapa gempa susulan, termasuk satu gempa berkekuatan 4,6, dan mengimbau warga untuk tidak memasuki bangunan yang rusak.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan yang mendoakan pemulihan yang cepat bagi semua warga yang terdampak.
"Semoga Tuhan melindungi negara kita dari segala jenis bencana," tulis Erdogan di X.
Turki terletak di atas garis patahan utama dan gempa bumi sering terjadi.
Pada 2023, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter menewaskan lebih dari 53.000 orang di Turki dan menghancurkan atau merusak ratusan ribu bangunan di 11 provinsi di selatan dan tenggara. 6.000 orang lainnya tewas di wilayah utara negara tetangga Suriah.