Pastikan Harga Terkendali, Menteri ESDM Sidak ke Pangkalan Gas Melon di Pekanbaru

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (Foto: Dokumen Kementerian ESDM)

Pastikan Harga Terkendali, Menteri ESDM Sidak ke Pangkalan Gas Melon di Pekanbaru

Kautsar Widya Prabowo • 6 February 2025 12:19

Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan sidak ke salah satu pangkalan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Jalan Tengku Bey, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau, pada Rabu, 5 Februari 2025. Bahlil ingin memastikan distribusi dan harga gas melon tetap terkendali serta berjalan sesuai kebijakan pemerintah.

"Kami ingin memastikan tidak ada permainan harga. Semua pangkalan wajib menjual LPG 3 kg sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah," kata Bahlil, dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 6 Februari 2025.

Di pangkalan tersebut, Bahlil menemukan bahwa gas melon dijual ke pengecer dengan harga Rp18.000 per tabung. Harga tersebut telah sesuai dengan keinginan pemerintah.

Namun, Bahlil masih menemukan pengecer, atau yang akan menjadi sub pangkalan, membeli dengan harga Rp20.000 dari pangkalan lain. Hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

Pasalnya dari Pertamina memberikan harga Rp12.750 ke agen. Lalu ke pangkalan sekitar Rp15.000 dan ke masyarakat Rp18.000 atau Rp19.000.

"Kalau rakyat sudah di atas 20 ribu, ini yang tidak dibolehkan karena subsidi negara sudah Rp87 triliun. Harapannya agar rakyat membeli di bawah Rp20 ribu, tapi masih ada di atas Rp20 ribu," tambah Bahlil.
 

Baca juga: Larangan Pengecer Jualan LPG 3 Kg Sebabkan Panic Buying di DIY

Sementara itu, tak sedikit pedagang kelontong yang merasakan dampak positif setelah menjadi sub pangkalan. Salah satunya dialami pemilik warung sembako di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Hendra.

"Kemarin sempat sepi, tapi sejak keputusan Presiden kemarin yang ngebolehin warung buat jualan gas lagi, sudah kembali lagi. Sekarang lancar lagi stok dari pangakalan," kata Hendra.

Hendra mengaku setuju jika pengecer diubah statusnya menjadi sub pangkalan. Pasalnya, jika hanya membeli ke pangkalan, warga akan kesulitan.

"Karena, enggak semua orang aksesnya bisa ke pangkalan, di warung lebih mudah untuk menjangkau orang-orang yang mau beli gas," tambahnya.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan pengecer kini sudah otomatis menjadi sub pangkalan agar bisa menjual gas elpiji 3 kg. Masyarakat juga sekarang bisa membeli gas melon di pengecer.

"Sampai saat ini syaratnya masih ditiadakan, langsung dia otomatis dan sistemnya sudah jalan dari pagi, Pertamina dengan ESDM bahwa pengecer jadi sub pangkalan," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)