 
                    Ilustrasi. Foto: Medcom.id.
Lukman Diah Sari • 28 October 2025 08:12
                        Lebak: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah Banten waspada potensi cuaca ekstrem. Kewaspadaan itu berlaku mulai hari ini, 28 Oktober 2025 hingga 31 Oktober 2025. 
"Potensi cuaca ekstrem itu karena adanya peningkatan hujan dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal yang turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Hartanto dalam keterangan yang diterima di Lebak, Selasa, 28 Oktober 2025, melansir Antara.
Cuaca ekstrem tersebut secara global akibat fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terpantau aktif di Maritime Continent pada 25 Oktober 2025. Gelombang Rossby dan low frequency juga terdeteksi aktif yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Pulau Jawa.
Pada skala regional, terpantau adanya fenomena Dipole Mode Index (DMI) negatif yang berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia bagian barat. Faktor ini diperkuat oleh anomali Suhu Muka Laut (SST) yang hangat, berkontribusi meningkatkan massa uap air ke atmosfer.

Permukiman warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten belum lama ini dilanda banjir setelah hujan lebat disertai angin kencang dan petir. ANTARA/Mansur
Selain itu, teridentifikasi adanya daerah pertemuan angin (konfluensi) di perairan barat Banten yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah tersebut.
"Secara lokal, proses konveksi turut berkontribusi pada pembentukan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan, terutama pada sore hingga menjelang malam hari," jelas dia.
Berdasarkan kondisi atmosfer tersebut, sebagian besar wilayah Provinsi Banten diprakirakan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. Wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat hingga sangat lebat meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang bagian utara dan selatan.
"Selanjutnya, Kabupaten Serang bagian barat dan selatan, Kabupaten Tangerang bagian selatan, serta Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan," ungkap dia.
BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan topografi curam dan sistem drainase yang belum optimal. Masyarakat dapat memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG, Media Sosial @infobmkg dan @bmkgwilayah2, serta Aplikasi infoBMKG.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang. Peringatan kewaspadaan itu untuk mengurangi risiko kebencanaan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem," jelas dia.