Tim BKSDA Sumbar sedang melakukan patroli pada malam hari di lokasi kemunculan harimau sumatera di Muaro Batu Gadang, Jorong Batu Gadang, Nagari atau Desa Koto Rantang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Minggu (12/10/2025) malam. ANTARA/HO-BKSDA Sum
Whisnu Mardiansyah • 13 October 2025 12:31
Padang: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat menurunkan tim khusus untuk menangani kemunculan harimau di Jalan Lintas Sumatra. Lokasi tepatnya berada di Muaro Batu Gadang, Jorong Batu Gadang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menjelaskan tim terdiri dari berbagai unsur. Tim gabungan ini berasal dari BKSDA Sumbar, tiga kelompok Patroli Anak Nagari, dan mahasiswa Kehutanan Universitas Negeri Riau.
“Kita menurunkan kekuatan penuh pada Minggu (12 Oktober) dan melakukan koordinasi dengan Kapolsek Palupuh. Jalur tersebut merupakan jalan lintas sumatera menghubungkan Bukittinggi menuju Medan, Sumatera Utara,” kata Ade Putra di Lubuk Basung seperti dilansir Antara, Senin, 13 Oktober 2025.
Tim melakukan penanganan interaksi negatif antara satwa liar dengan manusia melalui beberapa metode. Mereka melakukan wawancara dengan warga yang menemukan langsung, mencari tanda keberadaan satwa, serta memasang kamera trap di beberapa titik.
Patroli malam akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut sesuai standar operasional prosedur. Lokasi patroli difokuskan di area kemunculan harimau di jalan lintas yang menghubungkan Bukittinggi dan Medan.
Laporan pertama berasal dari Wali Nagari Koto Rantang pada Sabtu (11 Oktober) sekitar pukul 16.30 WIB. Warga setempat melaporkan melihat beberapa ekor harimau di kawasan tersebut.
Kemudian pada Minggu (12 Oktober) sekitar pukul 00.30 WIB, beberapa pengendara mobil melaporkan melihat dua ekor harimau melintas di jalan lintas. Laporan berikutnya datang pada pukul 10.30 WIB dari warga yang melihat harimau di area persawahan dekat jalan lintas.
“Saat melakukan verifikasi lapangan, kami dan warga sempat berinteraksi langsung dengan harimau dan satwa menghindar ke kawasan hutan,” katanya.
Ade Putra mengimbau pengendara untuk berhati-hati saat melintasi jalan lintas sumatera tersebut. Masyarakat diminta tidak beraktivitas ke kebun sendirian dan membatasi aktivitas pada sore serta malam hari.
Masyarakat juga diharapkan mengandangkan ternak mereka dengan baik. Langkah-langkah pencegahan ini penting untuk meminimalisir potensi konflik antara manusia dengan harimau sumatera yang dilindungi undang-undang.