MBG Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat dan Cerdas

Madiun: Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus digencarkan DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperluas penerima manfaat dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan bergizi. Sosialisasi terbaru digelar di Hotel Merdeka, Madiun, Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, Anggota Komisi XII DPR RI Dapil Jawa Timur VIII Meitri Citra Wardani, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Mochamad Halim, serta tokoh masyarakat setempat.

Dalam paparannya, Netty Prasetiyani menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa awal kehidupan. Ia menyebut periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai fase emas yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

“Jika kebutuhan gizi di masa ini tidak terpenuhi, dampaknya bersifat permanen. Karena itu, upaya pencegahan harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan banyak pihak,” ujar Netty.

Menurut Netty, program MBG menjadi solusi konkret dalam memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.

“Kunci pencegahan stunting adalah kolaborasi, bukan kerja sendiri-sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Meitri Citra Wardani menilai MBG bukan sekadar program pemberian makanan, melainkan langkah strategis memperbaiki kualitas gizi dan kesejahteraan masyarakat.

“Program ini menjadi bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Selain memperbaiki gizi, MBG juga menggerakkan ekonomi daerah karena melibatkan UMKM, petani, dan koperasi lokal,” ujarnya.

Di sisi lain, Mochamad Halim dari BGN menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG berpedoman pada standar gizi dan keamanan pangan yang ketat. Ia menambahkan, program ini juga membuka peluang ekonomi baru di sektor pangan lokal.

“Program ini bukan sekadar memberi makan, tapi memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan,” jelas Halim.

Partisipasi aktif masyarakat—mulai dari sekolah, tenaga kesehatan, hingga tokoh lokal—diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan pangan secara partisipatif. Melalui sinergi berbagai pihak, MBG diharapkan dapat melahirkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.