Panglima Tak Mau Bawahan Cawe-Cawe Masukkan Anak ke TNI

Panglima TNI Agus Subiyanto/MI/Tri

Panglima Tak Mau Bawahan Cawe-Cawe Masukkan Anak ke TNI

Tri Subarkah • 31 January 2025 13:26

Jakarta: Pangloima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengingatkan jajarannya tidak cawe-cawe, dalam proses rekrutmen di institusi militer. Terlebih, jika anak anggota TNI ikut mendaftar.

Menurut Agus, ia dan kepala staf angkatan tiga matra tidak pernah melakukan cawe-cawe. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di  Mabes TNI. Agus mulanya mengapresiasi Bidang pendidikan TNI dalam proses rekrutmen kali ini yang dinilainya berjalan dengan sangat baik.

"Untuk (taruna) yang sekarang dididik, sama sekali saya dan seluruh kepala staf angkatan tidak cawe-cawe. Jadi saya biarkan saja," ujarnya, Jumat, 31 Januari 2025.

Menurut Agus, anggota TNI  harus meyiapkan anak mereka dengan sungguh-sungguh jika memang ingin menjadi tentara. Baginya, psikologi sang anak perlu menjadi prioritas dalam proses rekrutmen. Sebab, jika dipaksakan, hal itu akan memengaruhi perasaan sang anak di kemudian hari.
 

Baca: Panglima TNI: Ada Beberapa Negara Berperang yang Berdampak ke Ekonomi RI

"Tidak ada anak yang Angkatan Darat masuk Angkatan Darat sekarang. Tidak ada. Bahkan ada (anak) polisi masuk Angkatan Darat, (anak) Angkatan Darat masuk AU (Angkatan Udara), ya, sesuaikan dengan psikologinya. Kalau tidak nanti feel-nya tidak ada, Pak," terang Agus.

Agus mengatakan, jajarannya penting untuk membiarkan anak mereka meniti karier sesuai dengan kriteria masing-masing. Oleh karena itu, ia melarang anggotanya untuk cawe-cawe dalam proses rekrutmen di internal TNI. Jika dibiarkan, ia justru menyayangkan masa depan sang anak.

"Nanti dia tidak akan jadi apa-apa, Pak. Kalau mau dijadikan taruna saja bisa, oh jadi letnan. Kita semua senang tuh anak kita letnan, tapi feel-nya tidak ada. Nantinya tidak akan jadi apa-apa, liat saja," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)