Putri Kim Jong-Un Tiba-tiba Tumbuh Tinggi dan Picu Fenomena Baru di Korut

Kim Ju-ae yang bertambah tinggi menyamai ayahnya, Kim Jong-un. Foto: KCNA

Putri Kim Jong-Un Tiba-tiba Tumbuh Tinggi dan Picu Fenomena Baru di Korut

Fajar Nugraha • 2 May 2025 08:20

Pyongyang: Kemunculan terbaru Kim Ju-Ae, putri remaja pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un, telah memicu perhatian luas dari warga Korea Utara. Publik terpukau bukan hanya oleh kehadirannya di acara resmi, tetapi juga oleh perubahan fisiknya yang dinilai pesat, terutama dari segi tinggi badan.

Dalam foto yang dirilis media pemerintah saat peluncuran kapal perang di galangan Nampo pada 25 April lalu, Kim Ju-Ae tampak hampir setinggi ayahnya, yang diperkirakan memiliki tinggi sekitar 170 cm. 

Meski kemungkinan mengenakan sepatu berhak, posturnya tetap dianggap luar biasa bagi anak perempuan berusia sekitar 12 atau 13 tahun. Angka itu berdasarkan kesaksian mantan bintang NBA Dennis Rodman, yang menyatakan pernah melihat Ju Ae saat masih bayi pada kunjungannya ke Pyongyang pada 2013.

Sebagai perbandingan, rata-rata tinggi anak perempuan usia 12 tahun di Korea Selatan sekitar 155 cm. Bahkan dengan standar negara maju, Ju Ae tampak lebih dewasa dan tinggi dari anak sebayanya. Sejak penampilan publik pertamanya pada November 2022, pertumbuhan fisiknya terlihat signifikan.

“Beberapa tahun lalu, dia masih terlihat seperti anak kecil. Tapi kini dia hampir setinggi pemimpin tertinggi,” kata seorang warga Provinsi Hamgyong Utara, seperti dikutip Radio Free Asia, Kamis 1 April 2025.

Menurut sumber yang sama, perubahan tersebut telah membuka mata banyak orang tua di Korea Utara yang selama ini hidup dalam kondisi kekurangan pangan. Kini, mereka mulai memperhatikan tumbuh kembang anak-anak mereka, bahkan menjadikan Kim Ju Ae sebagai acuan.

Suplemen Korea Selatan jadi barang mewah

Minat warga terhadap pertumbuhan anak juga berimbas pada meningkatnya permintaan suplemen nutrisi, khususnya produk dari Korea Selatan. Salah satu yang paling dicari adalah “Tenten chu”, suplemen yang pertama kali diluncurkan pada 1994 dan dipasarkan sebagai penambah daya tahan tubuh dan pendukung pertumbuhan.


Perubahan putri Kim Jong-un, Kim Ju-ae. Foto: KCNA

Menurut sumber dari Provinsi Hamgyong Utara, suplemen tersebut dijual hingga empat kali lipat dari harga aslinya di Korea Selatan, mencapai sekitar 500 yuan atau setara 69 dolar AS. Meski mahal, permintaannya tetap tinggi di kalangan pejabat dan keluarga elit yang mampu membelinya.

“Orang-orang rela mengorbankan kebutuhan lain demi membeli suplemen agar anak-anak mereka tumbuh tinggi,” ujar sumber tersebut.

Sumber lain dari Provinsi Pyongan Utara mengatakan bahwa tinggi badan kini menjadi simbol status sosial. Di Korea Utara, laki-laki biasanya mengikuti wajib militer setelah lulus SMA. Namun, mereka yang memiliki tinggi di bawah batas minimum kerap ditolak dan dialihkan ke pekerjaan konstruksi atau pertanian, yang dianggap lebih rendah secara sosial.

“Banyak anak-anak yang merasa rendah diri karena tubuh pendek membuat mereka gagal ikut wajib militer,” ungkap sumber tersebut.

Data dari Unicef, WHO, dan Bank Dunia menunjukkan bahwa pada 2022, sekitar 16,8% anak-anak Korea Utara di bawah lima tahun mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, nyaris sepuluh kali lebih tinggi dibanding Korea Selatan (1,7%).

Meski produk seperti Tenten chu tidak secara resmi beredar di Korea Utara, banyak yang diselundupkan melalui perbatasan dan bahkan dikemas ulang sebagai produk Tiongkok agar lolos penyitaan. Fenomena ini mencerminkan ketimpangan sosial yang semakin mencolok antara elite penguasa dan warga biasa di tengah krisis pangan yang terus berlangsung.


(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)