Bengaluru: Suasana euforia di luar Stadion M Chinnaswamy, Bengaluru,
India, berubah menjadi tragedi pada Rabu 4 Juni 2025 malam setelah setidaknya 11 orang tewas dan 47 lainnya terluka dalam kerumunan massa yang tak terkendali. Insiden terjadi saat ribuan penggemar merayakan kemenangan pertama tim kriket Royal Challengers Bengaluru (RCB) di ajang Indian Premier League (IPL).
Warga tumpah ruah ke jalanan, banyak yang mengibarkan bendera merah khas tim tuan rumah, saat rombongan pemain tiba di stadion dengan bus. Gambar televisi memperlihatkan sebagian pendukung memanjat dinding stadion dan bahkan pohon untuk mendapatkan pandangan yang lebih baik.
Namun, situasi berubah kacau ketika sejumlah orang yang tidak memiliki tiket berusaha menerobos gerbang masuk. Polisi menyebutkan adanya desakan antara perimeter luar dan arena utama stadion, yang memperparah keadaan.
Visual dari lokasi menunjukkan banyak orang berjatuhan dan saling tindih. Beberapa bahkan tampak diberi bantuan napas buatan (CPR) di lokasi kejadian.
Kepala Menteri Negara Bagian Karnataka, Siddaramaiah, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kejadian tersebut.
“Di saat perayaan, peristiwa menyedihkan ini seharusnya tidak terjadi. Kami sangat berduka. Jumlah penggemar yang hadir jauh melebihi ekspektasi kami,” ujarnya, seperti dikutip
The New Daily, Kamis 5 Juni 2025.
Beberapa saksi mengatakan bahwa polisi mulai memukul massa dengan tongkat di salah satu gerbang, menyebabkan kepanikan lebih lanjut. Salah satu penonton, Mithun Singh, yang bekerja sebagai insinyur perangkat lunak, mengaku menyaksikan seorang petugas membawa korban ke ambulans, sementara yang lain tak sadarkan diri di tanah.
Naseer Ahmed, sekretaris politik kepala menteri Karnataka, menyatakan bahwa otoritas kewalahan menghadapi lautan manusia tersebut. Ia menyebut bahwa pengaturan pengamanan dan pengendalian kerumunan tidak memadai.
RCB telah membagikan tiket gratis untuk acara perayaan melalui situs resminya, tetapi juga memperingatkan bahwa kuota sangat terbatas. Meski begitu, Bengaluru Metro menghentikan layanan menuju stadion demi alasan keselamatan, sementara acara tetap berlangsung di dalam stadion meski kerusuhan terus berlangsung di luar.
India kerap dilanda tragedi akibat kepadatan massa, terutama di acara keagamaan. Sedikitnya 30 orang tewas pada Januari lalu dalam insiden serupa saat festival Hindu Maha Kumbh.
RCB sendiri meraih kemenangan bersejarah atas Punjab Kings dalam final turnamen IPL ke-18, liga kriket terkaya di dunia, yang membuat publik Bengaluru menyambutnya dengan gegap gempita yang sayangnya berakhir tragis.
(Muhammad Reyhansyah)