PT Daewoong Group Indonesia dianugerahi penghargaan Best Innovation in Biotechnology pada ajang Prominent Awards 2025 (Foto:Metrotvnews.com/Duta Erlangga)
Jakarta: PT Daewoong Group Indonesia dianugerahi penghargaan Best Innovation in Biotechnology pada ajang Prominent Awards 2025. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi perusahaan dalam menghadirkan produk berbasis sel punca dan biofarmasi yang mendorong inovasi sekaligus membantu menekan biaya pengobatan modern di Indonesia.
Daewoong Group Indonesia mengoperasikan fasilitas GMP Stem Cell & Bio-Factory di Cikarang melalui anak perusahaannya, Daewoong Pharmaceutical Indonesia, yang pada tahun 2024 memperoleh sertifikasi BPOM untuk fasilitas sel punca alogenik, serta pada tahun 2025 untuk sel punca autologus, sel NK (natural killer), dan eksosom. Fasilitas ini memperkuat kapasitas Indonesia dalam riset dan produksi terapi regeneratif sekaligus menjadi salah satu pilar kemandirian farmasi nasional.
Perusahaan juga memimpin pembangunan infrastruktur riset komprehensif di Indonesia melalui kolaborasi erat dengan universitas-universitas terkemuka untuk mendorong kemajuan ilmiah:
- Di Universitas Indonesia (UI), mendirikan Biotechnology Research Center yang berfokus pada terapi sel, organoid, dan penyuntingan gen, serta Bio-Analytical Laboratory yang memungkinkan analisis presisi protein dan biofarmasi, penting bagi pengembangan obat.
- Di Institut Teknologi Bandung (ITB), membangun Drug Delivery Systems Research Institute yang mengkhususkan diri pada teknologi formulasi inovatif dan terapi generasi berikutnya.
- Di Institut Pertanian Bogor (IPB), mendirikan Primate Research Center untuk memperkuat studi praklinis melalui model penyakit yang lebih merepresentasikan fisiologi manusia.
Ketiga pusat riset ini menjadi fondasi kokoh untuk memajukan bioteknologi sekaligus meningkatkan keahlian dalam negeri. Hingga kini, investasi kumulatif Daewoong Group Indonesia telah mencapai Rp2,9 triliun, dengan rencana tambahan investasi senilai Rp5,26 triliun. Hal ini menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendorong inovasi kesehatan dan memperkuat ekosistem farmasi nasional.
Ke depan, Daewoong berencana memperluas portofolio biofarmasi inovatif ke kawasan ASEAN dan Timur Tengah pada periode 2028-2030, dengan menempatkan Indonesia sebagai pusat produksi sekaligus pusat riset untuk pasar regional.
Selain memperkuat kapasitas riset, langkah Daewoong juga meningkatkan ketersediaan obat modern dengan harga lebih terjangkau. Melalui efisiensi biaya produksi dan akses yang lebih luas, perusahaan memungkinkan pasien memperoleh manfaat terapi regeneratif dan biofarmasi dengan harga kompetitif, selaras dengan agenda peningkatan layanan kesehatan nasional.
Pada 2013, Daewoong Infion, perusahaan patungan dengan perusahaan farmasi dalam negeri di Surabaya, mendirikan pabrik biosimilar pertama di Indonesia yang sesuai dengan standar cGMP (current Good Manufacturing Practice). Produk eritropoietin (EPO) yang diproduksi secara domestik segera menjadi pemimpin pasar, meraih pangsa 49 persen hanya dalam enam bulan sejak diluncurkan dan mempertahankan posisi tersebut hingga 2021.
Pada 2020, Daewoong memperkenalkan eritropoietin (EPO) biosimilar berbasis sel hewan pertama di dunia yang memperoleh sertifikasi Halal di Indonesia. Terobosan ini memperluas akses terhadap biofarmasi yang terjangkau, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis seperti anemia akibat gagal ginjal.
Pada tahun yang sama, Daewoong juga memperoleh sertifikasi Halal untuk larutan topikal biologis berbasis epidermal growth factor (EGF) guna mendukung perawatan luka lanjut, termasuk bagi pasien dengan ulkus kaki diabetik. Pencapaian ini menegaskan komitmen Daewoong dalam menjawab kebutuhan medis yang belum terpenuhi melalui terapi yang aman, berkualitas, dan bersertifikasi etis.
Kehadiran Daewoong di Indonesia semakin memperkuat posisi negara sebagai salah satu pusat inovasi bioteknologi di Asia Tenggara. Dengan riset berskala besar dan investasi berkelanjutan, Indonesia semakin diakui sebagai pemain penting dalam rantai pasok farmasi global sekaligus berkontribusi pada misi kemandirian kesehatan jangka panjang.
Baik In Hyun selaku Head of Business Unit Daewoong Pharmaceutical Indonesia mengatakan, “Meraih penghargaan Best Innovation in Biotechnology of the Year bukan hanya sebuah pencapaian dalam perjalanan 20 tahun kami, tetapi juga titik awal baru menuju masa depan yang lebih besar. Ini adalah landasan untuk dampak yang lebih luas. Daewoong akan terus menghadirkan terapi inovatif dan teknologi canggih ke Indonesia, sekaligus menumbuhkan talenta dalam negeri yang siap memberikan dampak bermakna bagi dunia kesehatan. Bersama, kami menantikan babak baru inovasi dan pertumbuhan.”
Prominent Awards 2025 sukses digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta, pada Rabu, 3 September 2025. Acara dibuka oleh Direktur Utama Metro TV, Arief Suditomo, serta dihadiri tamu kehormatan dari Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM. Ajang ini diselenggarakan Metro TV bekerja sama dengan Salutee, PT Cahaya Hati Sukses, sebagai bentuk apresiasi terhadap koperasi, BUMN, perusahaan swasta, tokoh kepemimpinan, serta program CSR–SDGs yang memberi kontribusi nyata bagi bangsa.
Dengan mengusung tema “Transformasi Indonesia, Dampak Nyata Indonesia Berjaya,” Prominent Awards 2025 menekankan pentingnya inovasi, kontribusi sosial-ekonomi, dan transformasi berkelanjutan. Arief Hidayat Thamrin, CEO Salutee sekaligus Founder Prominent Awards, menyebut ajang ini sebagai panggung apresiasi bagi sosok dan institusi inspiratif yang dinilai sebagai “pahlawan sosial-ekonomi” dengan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Proses seleksi penerima dilakukan melalui riset mendalam bersama dewan juri lintas disiplin, yang terdiri dari:
- Prof. Dr. Ricardi S. Adnan, M.Si., pakar CSR dan SDGs, Universitas Indonesia
- Prof. Dr. Istianingsih, M.S.Sk., pakar tata kelola dan akuntansi, Universitas Bhayangkara
- Intan Abdams Katoppo, S.Psi., MM., profesional berpengalaman, mantan direktur di BUMN dan sektor swasta
- Ir. Yuana Sutyowati, MM., mantan Deputi Kementerian Koperasi dan mantan Direktur Utama SMESCO
- Arief Suditomo, SH., MA., jurnalis senior sekaligus Direktur Utama Metro TV
Tahun ini, terdapat 24 penerima penghargaan dari lima klaster: koperasi, BUMN/BUMD dan lembaga negara, swasta, leadership, serta CSR–SDGs. Deretan penerima termasuk institusi besar seperti Pertamina, BPJS Kesehatan, Bank Syariah Indonesia, Bank BTN, serta tokoh koperasi dan inovator daerah. Klinik kesehatan dan lembaga pendidikan juga masuk dalam daftar penerima sebagai bagian dari transformasi berkelanjutan di Indonesia.
Ajang ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah apresiasi, tetapi juga inspirasi untuk melahirkan lebih banyak inovasi, prestasi, dan pemimpin transformasi pada masa depan. Dengan dukungan publikasi dari Metro TV, Prominent Awards 2025 memberikan nilai tambah bagi citra positif para penerima sekaligus membuka peluang replikasi praktik terbaik bagi sektor lain di seluruh Indonesia.
(Muhammad Reyhansyah)