Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.
Insi Nantika Jelita • 30 July 2025 21:37
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan akan mempercepat perizinan bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menggenjot produksi siap jual atau lifting minyak dan gas bumi (migas).
Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai target lifting migas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 sebesar 605 ribu barel per hari, yang juga menjadi program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kedaulatan energi.
"Saya akan turun membantu semua untuk proses perizinan,," ujarnya dalam keterangan resmi di acara CEO Forum 2025, Rabu, 30 Juli 2025.
(Ilustrasi. Foto: Dok Kementerian ESDM)
Minta eksplorasi lebih lanjut
Bahlil menginginkan potensi migas dengan seluruh konsesi yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lifting. Adapun dari 128 cekungan, baru terdapat 20 cekungan yang berproduksi.
Hal ini mengindikasikan masih banyak potensi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut. Kemudian, masih banyak Wilayah Kerja (WK) yang sudah memiliki Plan of Development (POD), namun tidak berjalan.
Maka dari itu, sesuai arahan dari presiden, Bahlil akan bekerja sama dengan KKKS untuk mencari terobosan dalam rangka peningkatan lifting, termasuk mencari akar permasalahan apabila terjadi perlambatan dalam perizinan, sekaligus mempercepat prosesnya.
"Kita akan cari akar masalahnya. Tapi saya juga mohon bagi yang sudah selesai izinnya, dan atau yang tidak ada persoalan lagi, tolong segera jalan. Kalau tidak maka kami akan melakukan langkah-langkah yang terukur sesuai regulasi," tegas dia.
Terkait dukungan fiskal untuk mewujudkan proyek hulu migas yang ekonomis, Bahlil menyampaikan saat ini sudah tidak masalah
gross split ataupun
cost recovery karena Internal Rate of Return (IRR) sudah dibuat ekonomis.