Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu, 6 Desember 2025. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/app/YU (ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Silvana Febiari • 10 December 2025 14:10
Padang Panjang: Satu warga negara (WN) Malaysia belum ditemukan dalam bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatra beberapa waktu lalu. Konsulat Jenderal Malaysia di Medan terus berkoordinasi dengan otoritas RI untuk pencarian warga yang hilang tersebut.
"Operasi SAR untuk mencari warga negara Malaysia yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor di Padang Panjang kini memasuki hari ke-15. Upaya pencarian tetap dilanjutkan, dan Konsulat Jenderal terus memberikan dukungan konsuler kepada keluarga, yang berada dalam kontak erat dengan pihak berwenang Indonesia," tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia, dikutip dari Antara, Rabu, 10 Desember 2025.
Sebelumnya tiga turis lanjut usia asal Malaysia yang dikabarkan hilang sudah ditemukan di Aceh dan diterbangkan ke negeri jiran. Warga lanjut usia yang sempat tidak dapat dihubungi juga dikabarkan sudah dapat dihubungi pihak keluarga dan kembali ke Malaysia.
Menurut otoritas Malaysia, saat ini tidak ada laporan baru mengenai warga Malaysia yang hilang atau terdampak oleh situasi yang sedang berlangsung di Sumatra. Mereka mengimbau seluruh warga Malaysia yang berada atau bepergian melalui daerah terdampak untuk tetap waspada, memperhatikan perkembangan
cuaca, dan mematuhi arahan yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Indonesia.
Kementerian Luar Negeri Malaysia juga meminta warga Malaysia untuk melaporkan keberadaannya kepada perwakilan Malaysia terdekat serta menjaga komunikasi dengan anggota keluarga.
"Warga Malaysia yang memerlukan bantuan, atau keluarga yang tidak dapat menghubungi kerabat di daerah terdampak, dianjurkan untuk segera menghubungi Konsulat Jenderal," demikian pernyataan Kemenlu Malaysia.
Bencana alam di Sumatra Utara. ANTARA/HO-Pusdalops Sumut
Banjir bandang dan tanah longsor melanda Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara pada 27 November 2025. Akses ke beberapa kawasan yang sebelumnya terputus telah membaik, sehingga memungkinkan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) mencapai lebih banyak lokasi, seiring berjalannya pekerjaan pembersihan jalan.
Kondisi wilayah terdampak banjir juga berangsur-angsur membaik, dengan beberapa kabupaten mulai memasuki fase pemulihan awal. Namun, sejumlah daerah pedalaman, khususnya di Aceh Tamiang, Sumatra Barat, dan wilayah Tapanuli, masih menghadapi keterbatasan akses, pasokan penting, serta pemulihan layanan dasar.