Indonesia–Rusia Perkuat Diplomasi Budaya Lewat Peresmian Patung Leo Tolstoy

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon ikut meresmikan patung Leo Tolstoy di kamus Universitas Indonesia. Foto: Metrotvnews.com

Indonesia–Rusia Perkuat Diplomasi Budaya Lewat Peresmian Patung Leo Tolstoy

Muhammad Reyhansyah • 3 December 2025 14:26

Depok: Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon menyebut peresmian Monumen Patung Lev Nikolayevich Tolstoy (atau akrab dikenal Leo Tolstoy) di Universitas Indonesia (UI) sebagai momentum penting untuk memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Rusia

Pernyataan tersebut disampaikan pada pembukaan acara peresmian monumen yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Rusia di Universitas Indonesia, Depok, Rabu, 3 Desember 2025.

Dalam sambutannya, Fadli menegaskan bahwa diplomasi budaya adalah “jembatan yang sesungguhnya” dalam hubungan internasional karena langsung menghubungkan masyarakat kedua negara.

“Jembatan budaya ini penting karena di sinilah tercipta people-to-people connection yang paling kuat,” ujarnya.

Fadli mengaku memiliki kedekatan personal dengan karya Tolstoy. Ia mengenang kunjungannya pada 1996 ke rumah sekaligus makam penulis besar Rusia itu di Yasnaya Polyana.

“Karya-karya Tolstoy yang sangat monumental seperti War and Peace dan Anna Karenina dan juga banyak karya lainnya yang luar biasa,” kata Fadli.

Patung perunggu Tolstoy karya pematung Rusia Alexei Leonov yang dicetak pada 2020 disebutnya sebagai simbol persahabatan dan diplomasi budaya antara kedua negara. Namun ia menegaskan hubungan tersebut tidak akan berhenti di satu monumen saja. 

Pemerintah Indonesia, ungkapnya, tengah menyiapkan rencana penyumbangan patung Chairil Anwar ke Rusia tahun depan.

“Kami ingin menempatkannya di salah satu universitas besar seperti Moscow State University atau St. Petersburg State University,” terang Fadli.

Selain itu, kerja sama budaya antara dua negara diproyeksikan berkembang pada ranah yang lebih luas, termasuk film, musik, museum, serta pengelolaan dan pelestarian cagar budaya. Menurut Fadli, momen ini juga relevan menjelang peringatan 200 tahun karya-karya besar Tolstoy pada 2028.

Fadli mengapresiasi kehadiran delegasi Rusia tingkat tinggi, termasuk senator yang membidangi budaya, pendidikan, dan sains. Ia menilai interaksi semacam ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat hubungan dua negara yang kini juga terhubung melalui platform kerja sama global seperti BRICS.

Ia menutup dengan harapan agar hubungan budaya RI–Rusia terus diperluas dan menjadi landasan jangka panjang dalam memperkuat kemitraan kedua negara di berbagai sektor.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)