Genangan air terlihat di tengah kompleks pengungsian warga Palestina di Gaza. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 26 November 2025 11:59
Gaza: Hujan deras yang mengguyur wilayah Khan Younis, Jalur Gaza, pada Selasa kemarin menyebabkan kamp-kamp pengungsian terendam banjir. Ribuan warga pengungsi berjuang menahan masuknya air ke dalam tenda-tenda darurat di tengah kondisi kehidupan yang semakin berat menjelang musim dingin.
Kondisi serupa dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Gaza dan menimpa ratusan ribu pengungsi Palestina.
“Ini baru hujan deras pertama, dan kami sudah kebanjiran. Bagaimana nasib kami nanti jika hujan semakin deras?” ujar seorang anak pengungsi, Yassin Abu Aasi, seperti dikutip Viory, Rabu, 26 November 2025.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan tenda-tenda yang rusak akibat hujan deras, anak-anak yang mencari perlindungan di bawah tenda yang nyaris roboh, serta warga yang menggali saluran drainase darurat di tengah genangan air dan lumpur.
Seorang pengungsi perempuan mengatakan kondisi di dalam tenda sangat memprihatinkan. “Tenda ini sangat tipis. Air masuk ke dalam tenda kami. Saya sakit dan lelah, dan putri saya juga sedang sakit. Sejak pagi saya membersihkan air ini dan baru saja selesai beberapa saat yang lalu,” ujarnya.
Laporan media internasional menyebutkan cuaca dingin memperberat penderitaan anak-anak dan lansia di tengah keterbatasan selimut, pakaian musim dingin, serta alat pemanas. Kondisi tersebut semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang dihadapi ratusan ribu pengungsi di Gaza.
Juru bicara UNICEF, Ricardo Pires, sebelumnya pada Jumat lalu telah memperingatkan bahwa ratusan ribu anak yang tinggal di tenda pengungsian akan menghadapi musim dingin yang keras. Anak-anak di Gaza disebut harus menghabiskan malam tanpa pemanas, insulasi, maupun selimut yang memadai.
Sementara itu, Hamas dan Israel sebelumnya telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober sebagai bagian dari 20 Point Trump Plan.
Kesepakatan tersebut mencakup penghentian pertempuran, pembebasan seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang meninggal, serta pembukaan akses kemanusiaan ke wilayah-wilayah terdampak. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: MER-C Siap Salurkan Ribuan Paket Bantuan Musim Dingin ke Gaza