Menteri Haji dan Umrah (Menhaj) Mochamad Irfan Yusuf (Irfan Yusuf). Foto: Istimewa.
Anggi Tondi Martaon • 25 September 2025 10:07
Jakarta: Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) menegaskan bahwa pembentukan Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) merupakan amanah besar dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Kemenhaj harus menghadirkan kinerja nyata yang berorientasi pada target.
Hal itu disampaikan Gus Irfan dalam pembukaan Rapat Konsolidasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Jakarta, Rabu, 24 September 2025. “Kalau sekadar sama saja, tentu tidak ada gunanya, apalagi kalau lebih buruk. Kita wajib membuktikan bahwa Kemenhaj tidak salah dibentuk. Kemenhaj harus menjadi wajah baru yang berintegritas, profesional, dan berorientasi target,” tegas Gus Irfan melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 September 2025.
Dalam arahannya, Gus Irfan menyampaikan lima nilai utama pelayanan Kemenhaj. Yakni, Melayani, Amanah, Berintegritas, Responsif, dan Ramah.
Ia menekankan pentingnya integritas dengan sikap zero tolerance terhadap praktik korupsi, manipulasi data, maupun pungutan liar sekecil apapun.
“Kita boleh berkaca dari apa yang terjadi sebelumnya untuk introspeksi. Namun ke depan, Kemenhaj harus bersih, akuntabel, dan transparan. Tidak boleh ada permainan dalam urusan haji. Ini bagian dari mewujudkan harapan Presiden agar penyelenggaraan haji benar-benar bersih dan penuh tanggung jawab,” ungkap Gus Irfan.
Baca juga: Kementerian Haji dan Umrah Pastikan Biaya Haji 2026 Turun |