Banjir bandang di kabupaten sinjai, sulsel.
Media Indonesia • 7 July 2025 06:56
Sinjai: Pemerintah Kabupaten Sinjai memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi setelah wilayah itu dikepung yang terparah, lantara dikepung bencana, mulai dari angin puting beliung, longsor dan banjir. Angin puting beliung menerjang Pulau Burung Lohe, Desa Pulau Buhung Pitue, Kecamatan Pulau Sembilan.
Lalu longsor membuat akses Jalan Poros Sinjai-Malino terputus di Desa Gantareng, Kecamatan Sinjai Tengah. Longsor terjadi akibat hujan deras di lokasi tersebut. Tidak hanya itu, Kepala BPBD Sinjai Budiaman mengatakan, sejumlah wilayah di Sinjai juga diterjang banjir. Banjir terjadi di Kecamatan Sinjai Utara yang merendam Kelurahan Balangnipa, Bongki, Lappa, dan Biringere. Banjir juga terjadi di Desa Panaikan, Kecamatan Sinjai Timur Desa dan Desa Puncak, Kecamatan Sinjai Selatan.
"Wilayah terdampak yakni Kecamatan Sinjai Tengah, Sinjai Selatan, Sinjai Barat, Borong dan Bulupoddo. Sebanyak dua orang mengalami luka berat pada kejadian ini. Sekretaris Daerah, BPBD Kabupaten Sinjai bersama Instansi terkait melakukan penanganan di lokasi kejadian," sebut Budiaman.
Pengerahan alat berat dilakukan pada wilayah yang terisolir akibat longsor. Pemerintah setempat menetapkan perpanjangan status tanggap darurat yakni Keputusan Bupati Sinjai Nomor 419 Tahun 2025 tentang Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 15 Juli 2025.
Selain Sinjai, bencana juga terjadi Bantaeng di Bantaeng yang mengakibatkan 1.295 kepala keluarga (KK) terdampak dan masih dalam pendataan, kerusakan mencangkup 1.295 unit rumah, dua unit tanggul sungai, dua akses jalan serta lahan pertanian warga turut terdampak dari kejadian ini.
Baca: 48 Titik Bencana Alam Kepung Kabupaten Bogor |