Kasus Covid-19 Naik Lagi, Istana Ingatkan Masyarakat Kembali Menerapkan Protokol Kesehatan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Istana Ingatkan Masyarakat Kembali Menerapkan Protokol Kesehatan

Kautsar Widya Prabowo • 3 June 2025 18:13

Jakarta: Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengimbau masyarakat kembali menerapkan protokol hidup sehat. Imbauan ini disampaikan menyusul lonjakan kasus covid-19 di sejumlah negara.

"Misalnya, kembali membiasakan mencuci tangan, membiasakan diri jika merasa badan tidak enak atau flu, serta menggunakan masker agar tidak menularkan kepada orang lain," ujar Hasan dalam konferensi pers di Kantor PCO, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Juni 2025.

Hasan juga menyarankan agar masyarakat segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti pusing, flu, atau sakit tenggorokan. Tujuannya agar deteksi dini bisa dilakukan apabila seseorang terkonfirmasi covid-19.

"Supaya nanti kita bisa mendeteksi bagaimana penyebarannya yang terjadi di negara kita," jelasnya.

Ia menekankan meningkatnya kasus di negara lain harus menjadi peringatan dan kewaspadaan bagi masyarakat Indonesia. Meskipun, kondisi dalam negeri belum mengkhawatirkan.

"Jadi ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi kewaspadaan itu wajib. Karena kita sudah pernah melewati pengalaman seperti ini, maka kita harus waspada," bebernya.
 

Baca juga: Covid-19 Melonjak di Sejumlah Negara, Prabowo Panggil Menkes

Sebelumnya, rumah sakit, puskesmas, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) lainnya tetap diminta waspada terhadap potensi lonjakan kasus covid-19, seperti yang terjadi di sejumlah negara. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus covid-19.

Dalam SE tersebut, fasilitas layanan kesehatan diimbau untuk tetap memantau peningkatan kasus dan meningkatkan kewaspadaan. Fasyankes juga diminta mengikuti perkembangan situasi global melalui kanal resmi pemerintah dan WHO, serta meningkatkan pelaporan ILI/SARI/Pneumonia/Covid-19 melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) di tautan [https://skdr.surveilans.org](https://skdr.surveilans.org) dan/atau melalui surveilans sentinel ILI-SARI.

“Jika terjadi peningkatan kasus yang berpotensi menjadi KLB, segera laporkan dalam waktu kurang dari 24 jam melalui Surveilans Berbasis Kejadian (Event Based Surveillance/EBS) di aplikasi SKDR,” bunyi SE yang ditandatangani Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Murti Utami, dikutip Minggu, 1 Juni 2025.

Surat edaran tersebut juga memuat informasi situasi covid-19 di berbagai negara. Memasuki pekan ke-12 tahun 2025, peningkatan kasus covid-19 tercatat di sejumlah negara di kawasan Asia, seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Varian covid-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1; di Singapura, LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hong Kong, JN.1; dan di Malaysia, XEC (turunan JN.1).
 
Baca juga: Pemkot Bandung Mewaspadai Penyebaran Kembali Covid-19

Ada 7 kasus covid-19 terdeteksi di Indonesia per 3 Juni 2025

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendeteksi tujuh kasus penularan covid-19 di Indonesia. Temuan ini didapatkan dari hasil pemeriksaan spesimen pada Mei 2025.

"Jumlah kasus terlapor M22 (25-31 Mei) adalah sebanyak 7 kasus," tulis laporan data dari Kemenkes yang disampaikan Jubir Kemenkes Widyawati, Selasa, 3 Juni 2025.

Positivy rate covid-19 mencapai 2,05 persen. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa, terdapat dua orang yang hasilnya positif, untuk pemeriksaan 25 hingga 31 Mei 2025.

Sementara itu, positivy rate tertinggi ada di minggu epidemiologi ke-19 pada 2025, yakni 3,62 persen. Kasus tertinggi tercatat di minggu ke-19, yang terjadi di provinsi Jakarta, Banten, dan Jawa Timur.

Selama 2025 berlangsung, Kemenkes telah memeriksa 2.160 spesimen, dengan hasil 72 orang dinyatakan positif covid-19. Tidak ada korban jiwa akibat kembalinya penularan covid-19 ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)