Banjir bandang dan tanah longsor menerjang desa Dharali, Uttarakhand, India, 5 Agustus 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 12 August 2025 17:52
Uttarakhand: Sedikitnya 66 orang di India masih dinyatakan hilang, sepekan setelah banjir bandang melanda negara bagian Uttarakhand, menurut pernyataan otoritas setempat. Sejauh ini, baru satu jenazah yang ditemukan, bukan empat seperti yang dilaporkan sebelumnya.
Hampir setengah Desa Dharali terendam lumpur pada 5 Agustus akibat tanah longsor yang dipicu hujan deras dan banjir bandang. Sebuah kamp militer di dekatnya juga mengalami kerusakan parah.
Melansir dari BBC, Selasa, 12 Agustus 2025, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di lokasi bencana, dengan tim berupaya mencari korban hilang. Namun, cuaca buruk dan tertutupnya jalan raya utama akibat longsor menghambat upaya tersebut.
Wilayah Uttarkashi, tempat Desa Dharali berada, termasuk yang paling parah terdampak banjir setelah berminggu-minggu diguyur hujan deras. Sekitar 1.300 orang telah dievakuasi dari sekitar Dharali sejak pekan lalu.
Hujan deras membuat Sungai Kheerganga meluap, mengalirkan air bercampur lumpur ke daerah perbukitan, menutupi jalan, bangunan, dan pertokoan di Dharali dan Desa Harsil yang berdekatan. Video yang beredar menunjukkan gelombang besar air menghantam area tersebut, meruntuhkan bangunan dan menyisakan sedikit waktu bagi warga untuk menyelamatkan diri.
Awalnya, pejabat daerah termasuk Menteri Utama Uttarakhand menyebut banjir bandang ini disebabkan awan pecah (cloudburst), namun badan meteorologi India belum mengonfirmasi hal tersebut.
Vinay Shankar Pandey, pejabat senior setempat, mengatakan sepuluh ahli geologi telah dikirim untuk menyelidiki penyebab banjir bandang. Lumpur dari Sungai Kheerganga juga menutup sebagian Sungai Bhagirathi, yang menjadi Sungai Gangga setelah mengalir ke hilir, dan membentuk danau buatan yang menenggelamkan lahan luas, termasuk helipad milik pemerintah.
Tim penyelamat masih berusaha menguras danau tersebut, yang sempat surut namun kembali terisi setelah hujan turun lagi.
Daftar korban hilang mencakup 24 pekerja asal Nepal, 14 warga lokal, sembilan personel militer, 13 orang dari negara bagian Bihar, dan enam dari Uttar Pradesh. Warga setempat mengatakan jumlah sebenarnya mungkin lebih besar.
Helikopter dikerahkan untuk mencapai Dharali yang masih terisolasi oleh puing-puing. Sebuah jembatan sementara juga dibangun untuk memudahkan akses sambil membersihkan jalan. Anjing pelacak dan alat berat digunakan untuk mencari korban yang tertimbun.
Seorang petugas penyelamat mengatakan mereka menggali manual di lokasi bekas hotel yang roboh saat bencana terjadi.
"Ada pergerakan orang di depan hotel ketika bencana melanda. Puing di sini sedang digali manual dibantu peralatan radar karena kemungkinan ada korban tertimbun," ujar dia.
Senin kemarin, sebuah alat berat perbaikan jalan di dekat Kheerganga terperosok ke sungai yang meluap. Pengemudinya masih hilang, sementara mesin tersebut belum berhasil dievakuasi.
Badan Meteorologi India memprediksi hujan deras dan badai petir di berbagai wilayah Uttarakhand hingga 14 Agustus, dengan peringatan siaga tinggi di delapan distrik termasuk Garhwal.
Baca juga: Longsor dan Banjir Terjang Desa di Himalaya India, Empat Orang Tewas 50 Hilang