Seorang pesepeda motor berkendara di tengah cuaca buruk di Taiwan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 13 August 2025 15:16
Taipei: Topan Podul mendarat di Taiwan pada Rabu, 13 Agustus 2025, memaksa pihak berwenang menutup sekolah dan kantor pemerintahan, di tengah ancaman hujan deras yang berpotensi memperparah kerusakan pertanian di wilayah tenggara pulau tersebut.
Mengutip dari Independent, Badan Meteorologi Pusat Taiwan melaporkan bahwa Topan Podul menghantam Kabupaten Taitung di pesisir timur tak lama setelah tengah hari, lalu bergerak melintasi sepertiga wilayah selatan pulau dengan kecepatan sekitar 36 km/jam. Dengan laju tersebut, Podul diperkirakan keluar menuju Selat Taiwan dan Tiongkok pada sore harinya.
Sementara itu, Hong Kong mengeluarkan peringatan Signal No 1, level terendah dalam skala peringatan badai, karena Podul diperkirakan melintas cukup dekat tanpa menghantam langsung wilayah itu.
Otoritas Taiwan menutup sekolah dan kantor pemerintah di sembilan kota dan kabupaten, termasuk Kaohsiung dan Tainan, serta membatalkan 252 penerbangan domestik dan 129 penerbangan internasional, sebagian besar di Bandara Kaohsiung dan Taoyuan.
Wilayah terdampak berada jauh di selatan ibu kota Taipei, termasuk bandara internasional utama dan kawasan industri teknologi tinggi Taiwan.
Lebih dari 5.500 warga Taiwan telah dievakuasi dari daerah rawan, menurut pemerintah, termasuk mereka yang masih dalam tahap pemulihan dari badai sebelumnya di awal musim panas ini.
Curah hujan hingga 600 mm diperkirakan akan mengguyur wilayah pegunungan dalam beberapa hari ke depan, memicu kekhawatiran banjir dan tanah longsor. Chu Chung-jui dari National Science and Technology Centre for Disaster Reduction mendesak warga di daerah lembah untuk mengungsi.
“Kami terutama mengimbau warga yang tinggal di hilir untuk mengikuti instruksi pemerintah dan segera mengungsi,” tegas dia.
Sabuk luar Podul sudah membawa gelombang tinggi dan angin kencang ke pesisir timur sejak Rabu pagi. Udara panas dari subsiden luar badai mendorong suhu di Hong Kong mencapai sekitar 35 derajat Celcius, disertai prakiraan hujan, badai petir kencang, dan kemungkinan peningkatan peringatan menjadi Signal No 3 jika kondisi memburuk. Bandara Hong Kong membatalkan 15 penerbangan dari dan menuju Taiwan akibat kekhawatiran badai yang meningkat.
Podul diperkirakan akan melintasi pegunungan utama Taiwan, melemah sebelum bergerak menuju Selat Taiwan dan Provinsi Fujian, Tiongkok.
Kabupaten dan kota Tainan, Kaohsiung, Chiayi, Yunlin, Pingtung, dan Hualien di pesisir timur, serta Kepulauan Penghu di Selat Taiwan, diperkirakan menjadi wilayah yang paling merasakan dampak.
Badai tropis biasanya menghantam wilayah timur Taiwan yang berpenduduk jarang sebelum kehilangan kekuatan di Pegunungan Tengah, namun peramal cuaca memperingatkan ukuran Podul yang besar, memiliki radius 120 km, dapat tetap menimbulkan kerusakan signifikan saat bergerak ke barat.
Kedatangan Podul terjadi setelah berminggu-minggu hujan deras di wilayah tengah dan selatan Taiwan yang telah merusak tanaman dan mengganggu pasokan listrik di daerah pedesaan.
Topan seringkali menimbulkan kerusakan tambahan pada sektor pertanian, dengan kebun buah dan tanaman komoditas rentan terhadap banjir dan terpaan angin kencang. Pejabat setempat mengatakan, tim pemulihan siaga untuk memulihkan listrik dan membersihkan jalan dengan cepat jika Podul menimbulkan gangguan baru.
Baca juga: Bersiap Hadapi Terjangan Topan Podul, Taiwan Evakuasi 700 Warga