Caption: Basarnas evakuasi satu jenazah dari reruntuhan bangunan musala Ponpes Al Khoziny. Dokumentasi/ Basarnas Surabaya
Sidoarjo: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto, menyebut masih ada 48 korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, belum ditemukan. Data tersebut berdasarkan laporan Tim SAR gabungan yang diterima dari wali santri.
"Yang masih kita cari berdasarkan data-data yang ada dan dinyatakan hilang itu masih 48 orang," kata Suharyanto di Sidoarjo, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Suharyanto memastikan seluruh korban yang masih hilang tengah diupayakan pencariannya. Ia berharap proses evakuasi dapat segera membuahkan hasil. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa ditemukan," jelas Suharyanto.
Sejak Kamis, 2 Oktober 2025, Tim SAR gabungan bersama BNPB telah mengerahkan alat berat untuk mempercepat pembersihan puing-puing reruntuhan. Upaya ini difokuskan pada titik-titik yang dipetakan sebagai lokasi kemungkinan adanya korban.
“Tim pencarian sudah mengidentifikasi titik-titik yang dimungkinkan ada korban. Setelah dibersihkan secara masif, proses evakuasi diharapkan lebih cepat,” kata Suharyanto.
Ia memastikan penggunaan alat berat tidak dilakukan secara sembarangan agar tidak menimbulkan risiko terhadap korban yang masih tertimbun. “Kami pastikan titik yang dibersihkan tidak terdapat korban. Dan sejauh ini, kebutuhan alat maupun dukungan logistik di lapangan tidak mengalami kendala,” ujar Suharyanto.