Ilustrasi belanjaan jastip. Foto: Istimewa
Annisa Ayu Artanti • 27 January 2025 16:03
Jakarta: Bisnis jasa titip (jastip) semakin populer sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Bagi yang hobi berbelanja atau memiliki koneksi luas di luar negeri, bisnis ini bisa menjadi pilihan menarik.
Namun, sebelum terjun ke dunia jastip, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk meminimalisir kesalahan dan kegagalan.
1. Pahami sistem kerja Jastip
Langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami cara kerja jastip. Pastikan sistem kerjanya tidak merugikan kedua belah pihak, baik penyedia jasa maupun konsumen.
Contohnya, dapat meminta konsumen untuk membayar separuh harga sebagai modal awal untuk membeli barang pesanan. Sisanya dapat dilunasi setelah barang sampai ke tangan konsumen.
Untuk transaksi online, sebaiknya membuat perjanjian di awal dengan konsumen, misalnya konsumen harus membayar terlebih dahulu sebelum barang dikirim atau bisa memanfaatkan fasilitas rekening bersama yang ditawarkan oleh situs marketplace.
2. Tentukan jenis barang dan target pasar
Selanjutnya, menentukan jenis barang yang ingin ditawarkan kepada konsumen. Pilih produk yang banyak dicari dan digunakan oleh orang-orang di sekitar, seperti kosmetik, sepatu, tas, dan pakaian.
Konsumen juga memperhatikan brand. Terutama jika menjual produk skin care, calon pembeli pasti akan menanyakan kualitas mereknya. Oleh karena itu, persiapkan dengan baik merek-merek yang akan ditawarkan.
Pelaku bisnis Jastip. Foto: Istimewa
3. Pastikan memiliki daftar tempat pembelian barang
Hindari membeli barang di sembarang toko. Pilihlah mal atau toko baju ternama untuk memastikan kualitas barang yang dijual. Pastikan lokasi pembelian tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau dengan transportasi umum.
4. Hitung biaya yang dikeluarkan dan tentukan harga jual
Harga jual barang tidak hanya ditentukan berdasarkan harga belinya. Perlu menghitung biaya tambahan seperti ongkos transportasi dan konsumsi. Buatlah catatan setiap kali pergi ke mal atau toko untuk mencari pesanan konsumen.
Sebagai contoh, jika membeli sepatu senilai Rp20 ribu di toko yang berjarak 15 menit dari rumah dan membutuhkan biaya bahan bakar sebesar Rp10 ribu, dapat menjual sepatu tersebut dengan harga Rp30 ribu-35 ribu.
5. Atur strategi promosi untuk membangun kepercayaan
Saat ini, internet merupakan sarana promosi paling efektif, terutama media sosial. Manfaatkan Facebook dan Instagram untuk mempromosikan bisnis jastip.
Pastikan barang yang ditawarkan di internet sama dengan aslinya. Jika tidak, reputasi akan menjadi negatif di mata konsumen.
Ketika mendapatkan konsumen pertama, berikan pelayanan yang baik. Kirimkan produk sesuai dengan keinginan konsumen dan berikan harga yang wajar. Percayalah, dari satu konsumen tersebut, kualitas layanan, produk, dan jasa yang ditawarkan akan menyebar cepat ke konsumen lainnya.
Memulai bisnis jastip memang menjanjikan, tetapi membutuhkan perencanaan yang matang. Pahami cara kerja jastip, tentukan target pasar dan jenis barang yang ingin dijual, dan atur strategi promosi dengan baik.
Jangan lupa untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan agar konsumen merasa puas dan mempercayai bisnis Anda. Ingatlah, membangun kepercayaan konsumen merupakan kunci keberhasilan dalam jangka panjang. (Laura Oktaviani Sibarani)