PLN IP Manfaatkan Tren Digital untuk Keterbukaan Informasi Publik

Jakarta: PLN Indonesia Power (PLN IP) beradaptasi dengan tren digital dan memastikan keterbukaan informasi bagi publik serta pemangku kepentingan. PLN IP menyusun strategi komunikasi yang efektif, membangun citra positif perusahaan, serta menyajikan laporan tahunan yang berorientasi pada keberlanjutan.

PLN IP mendapatkan predikat Gold dalam Kategori Departemen PR dan predikat Bronze dalam Kategori Laporan Tahunan, Sub Kategori Sustainability Report dalam ajang The 10th PR Indonesia Awards (PRIA) 2025. Perusahaan berhasil membangun komunikasi publik yang transparan, inovatif, dan berdampak.

Vice President Corporate Communication & CSR PLN IP Ulfa Millany mengatakan, penghargaan ini merupakan pencapaian penting bagi perusahaan dalam menjalankan komunikasi strategis. Penghargaan ini menegaskan komunikasi yang efektif dan inovatif dari strategi bisnis PLN Indonesia Power.

"Melalui berbagai program komunikasi dan keterbukaan informasi, kami terus berupaya memperkuat kepercayaan publik serta membangun hubungan yang harmonis dengan seluruh pemangku kepentingan," ujar Ulfa dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Maret 2025.

Keberhasilan ini menegaskan PLN IP tidak hanya unggul dalam operasional kelistrikan, tetapi juga dalam pengelolaan komunikasi publik. Dengan mengedepankan prinsip keterbukaan dan inovasi, PLN IP berkomitmen untuk menjaga kepercayaan publik serta memperkuat reputasi perusahaan.

"Capaian ini juga menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan standar komunikasi korporat yang lebih adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman,” ungkap Ulfa.
 

Baca juga:  Pecut Pertumbuhan Ekosistem Digital, Perbankan Garap Komunitas Kripto

(PLN IP mendapatkan penghargaan dalam ajang The 10th PR Indonesia Awards (PRIA) 2025?. Foto: Dok istimewa)

Peran komunikasi jadi strategis

Sementara itu, Founder dan CEO PR Indonesia Group Asmono Wikan menekankan, peran komunikasi, khususnya public relations (PR), semakin strategis di tengah ketidakpastian global yang terus berkembang. Menurutnya, keterbukaan informasi bagi publik menjadi penting bagi pemangku kepentingan.

“PR bukan lagi sekadar menambal sulam kepentingan organisasi, melainkan juga membangun kepercayaan, menjaga stabilitas reputasi, serta menjadi jembatan antara kebijakan, teknologi, dan kepentingan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Asmono.