Masjid Agung Ar-Raudloh di Probolinggo, Jawa Timur.
Rudi UIhaq • 13 March 2025 10:41
Probolinggo: Masjid Agung Ar-Raudloh di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, merupakan salah satu bangunan masjid tertua yang di Kabupaten Probolinggo. Bangunan masjid agung ini berdiri sejak abad ke-18, tepatnya tahun 1734.
Meskipun telah beberapa kali direnovasi, namun beberapa bagian penting bangunan masjid ini tetap dipertahankan hingga kini. Takmir Masjid Ar-Raudloh, Ustaz H Mohammad Yusuf mengungkap bahwa bangunan masjid ini merupakan peninggalan ulama asal Madura bernama Kiai Ronggo atau KH Abdul Wahab, yang merupakan tokoh perintis berdirinya wilayah Kraksaan yang kini menjadi Ibu Kota Probolinggo.
"Bangunannya masih asli semua, enggak ada yang diubah. Pilar empat ini, kerangka kayunya enggak ada yang diubah, bedug, mata air," ujar Yusuf, Kamis, 13 Maret 2025.
Dia menuturkan 4 pilar penyangga utama bangunan masjid terbuat dari kayu jati berukuran 6x6 meter persegi, dengan ketebalan sekitar 60x40 sentimeter. Selain itu, dinding masjid yang memiliki ketebalan sekitar 0,5 meter menjadi bukti bangunan masjid ini sudah berusia lama.
Masjid agung ini berdiri di lahan seluas 3.560 meter persegi. Mulanya bernama Masjid Jamik Ar-Raudloh. Kemudian pada tahun 2000-an, nama bangunan masjid yang terletak di sebelah barat alun-alun Kraksaan ini diubah menjadi Masjid Agung Ar-Raudloh.
Bedug peninggalan Kiai Ronggo.
Selain bangunan masjid, Yusuf pun mengungkap peninggalan Kiai Ronggo lainnya ialah bedug kecil yang terbuat dari potongan balok kayu utuh. Selain itu, ada pula sumber mata air yang masih dimanfaatkan warga.
"Itu dinamakan mata air barokah teronggo," jelas dia.
Yusuf menyampaikan bahwa jemaah yang datang ke masjid tidak hanya berasal dari warga sekitar. Tetapi juga berasal dari luar daerah atau para musafir yang kebetulan melintas di jalur Pantura Kraksaan.
Menurut Yusuf, Masjid Agung Ar-Raudloh bisa menampung sekitar 2.000 orang. Saat ramadan, jemaah yang datang untuk salah magrib bisa mencapai 400 orang.
"Kalau ramadan jemaah buka bersama, tarawaih sampai tadarus, kemudian salat sampai subuh dan siraman rohani, itu acara rutin di bulan ramadan," jelas dia.