Dari Sawit sampai Migas, Ini Komoditas Perdagangan Unggulan Masing-Masing Negara ASEAN

Kelapa sawit, salah satu komoditas unggulan Indonesia. (Ilustrasi: MI)

Dari Sawit sampai Migas, Ini Komoditas Perdagangan Unggulan Masing-Masing Negara ASEAN

Riza Aslam Khaeron • 6 May 2025 15:12

Jakarta: ASEAN merupakan kawasan yang sangat kaya akan sumber daya alam dan keunggulan sektor ekspor. Masing-masing negara anggota memiliki kekuatan dagang yang berbeda, dari kekayaan tambang, hasil pertanian tropis, hingga manufaktur berteknologi tinggi.

Berikut pemetaan lengkap sumber daya unggulan tiap negara ASEAN dalam konteks perdagangan internasional.
 

Indonesia: Sawit, Batubara, dan Nikel Jadi Andalan Ekspor

Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya paling beragam di ASEAN.

Melansir Trademix, data ekspor Indonesia menunjukkan bahwa tiga komoditas utama ekspor Indonesia adalah minyak kelapa sawit, batubara, dan produk logam seperti feronikel. Indonesia merupakan produsen sawit terbesar di dunia, dengan ekspor mencapai 46 juta ton per tahun.

Ekspor minyak dan bahan bakar mineral mencapai nilai total USD 59.49 miliar. 

Selain itu, ekspor batubara masih menjadi penyumbang devisa utama, diiringi kebijakan larangan ekspor bijih nikel mentah yang mendorong peningkatan ekspor produk olahan seperti feronikel dan stainless steel. Pemerintah mendorong hilirisasi mineral untuk meningkatkan nilai tambah ekspor, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2022.
 

Malaysia: Kombinasi Elektronik dan Komoditas Alam

Malaysia memiliki struktur ekspor yang seimbang antara sektor industri dan komoditas alam. Menurut Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), pada 2024, produk elektronik – terutama semikonduktor dan sirkuit terpadu – menyumbang sekitar 37?ri total ekspor.

Malaysia juga merupakan eksportir besar minyak kelapa sawit, gas alam cair (LNG), serta produk karet seperti sarung tangan medis. Selain itu, produk kimia dan plastik turut memperkuat neraca dagang Malaysia. Infrastruktur industri yang kuat dan integrasi global menjadi fondasi utama keberhasilan ekspor negara ini.
 

Vietnam: Hub Elektronik dan Tekstil Baru Asia Tenggara

Melansir Data World Top Exports tahun 2025 menunjukkan bahwa ekspor elektronik, termasuk ponsel dan komponen elektronik, menyumbang lebih dari 38?ri total ekspor Vietnam pada 2024. Sektor tekstil, alas kaki, serta furnitur kayu juga mendominasi perdagangan luar negeri.

Vietnam sukses menarik investasi asing langsung (FDI) dari perusahaan multinasional seperti Samsung dan Apple, terutama setelah relokasi industri dari Tiongkok akibat strategi diversifikasi rantai pasok global (China+1). Vietnam juga termasuk eksportir utama kopi robusta, kacang mete, dan ikan lele.
 

Thailand: Otomotif, Elektronik, dan Agrikultur Terkelola Baik

Menurut Kementerian Perdagangan Thailand, negara ini menempati posisi terdepan di ASEAN dalam ekspor kendaraan bermotor dan komponennya. Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO), pada 2024, Thailand nilai ekspor otomotif Thailand mencapai total USD 25,8 Miliar.

Selain itu, sektor elektronik seperti hard drive dan semikonduktor juga penting. Thailand dikenal sebagai salah satu pengekspor beras terbesar dunia yang mencapai nilai total USD 5,3 miliar pada tahun 2023 berdasarkan data Observatory Economic Complexity (OEC), disertai ekspor gula, karet alam, dan hasil laut seperti udang dan ikan.

Kombinasi kekuatan agrikultur dan manufaktur menjadikan Thailand salah satu negara paling berimbang secara ekonomi di kawasan.
 

Filipina: Raja Semikonduktor dan Buah Tropis

Berdasarkan laporan Trademix, lebih dari 55% ekspor Filipina pada 2023 berasal dari produk elektronik, terutama semikonduktor dan peralatan mikroelektronika. Filipina adalah salah satu pemasok global untuk komponen perangkat keras komputer dan komunikasi.

Di sektor agrikultur, negara ini menjadi eksportir utama pisang yang mencapai total nilai USD 1.22 miliar, nanas, dan minyak kelapa. Kombinasi antara teknologi tinggi dan komoditas tropis menjadikan ekspor Filipina cukup unik dalam struktur ASEAN.
 
Baca Juga:
3 Alasan Mengapa Indonesia Harus Jadi Pemimpin ASEAN
 

Singapura: Tak Punya Tambang, Tapi Kuasai Ekspor Bernilai Tinggi

World Top Exports melaporkan bahwa pada 2024, produk elektronik menyumbang sekitar 34?ri total ekspor Singapura, diikuti mesin industri dan bahan bakar olahan. Negara ini juga unggul dalam ekspor produk farmasi dan kimia.

Sebagian besar ekspor Singapura merupakan hasil dari aktivitas re-ekspor dan pengolahan industri bernilai tambah tinggi. Tanpa kekayaan tambang, Singapura mengandalkan keunggulan sebagai pusat logistik dan perdagangan global berkat pelabuhan dan bandara kelas dunia.
 

Laos: Jual Listrik dan Mineral ke Negara Tetangga

OEC melaporkan bahwa pada 2023, ekspor tenaga listrik mencapai USD 2,15 miliar. Listrik ini dihasilkan dari pembangkit hidro dan dijual ke Thailand, Vietnam, dan Kamboja. Selain itu, ekspor utama Laos termasuk emas, tembaga, dan pupuk potasium (potash).

Pemerintah Laos menargetkan ekspansi ekspor listrik hingga 2030 melalui proyek-proyek pembangkit tenaga air baru.
 

Kamboja: Garmen, Beras, dan Sepeda Jadi Primadona

Data World Top Exports menunjukkan bahwa pada 2023, pakaian jadi menyumbang 23?ri total ekspor. Produk alas kaki, sepeda, dan beras menyumbang porsi signifikan lainnya.

Kamboja memanfaatkan skema preferensi tarif seperti Everything But Arms (EBA) dari Uni Eropa dan Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat untuk meningkatkan daya saing produk ekspornya. Upah tenaga kerja yang rendah menjadikan industri padat karya terus berkembang.
 

Brunei Darussalam: Ekspor Gas dan Minyak Masih Dominan

Brunei Darussalam sangat bergantung pada sektor energi. Data Trade Economics terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 90% ekspor berasal dari minyak mentah, gas alam cair (LNG), dan produk petrokimia.

Pemerintah terus mendorong diversifikasi ekonomi melalui investasi di sektor hilir migas dan pengembangan kawasan industri petrokimia di Temburong dan Sungai Liang.
 

Myanmar: Gas, Tekstil, dan Kacang Jadi Tumpuan

Menurut laporan dari Trade Policy Division of the Department of Trade dibawah binaan Kementerian Komersial Myanmar pada tahun 2024, ekspor utama Myanmar meliputi gas alam yang mencapai nilai USD 2.5 miliar, tekstil dan pakaian jadi yang mencapai total nilai USD 3.3 miliar, serta hasil pertanian seperti beras dan kacang-kacangan (pulses).

Namun, sejak kudeta militer tahun 2021, banyak negara mitra dagang meninjau ulang hubungan dagangnya, yang berdampak pada turunnya total ekspor nasional. Meski demikian, Myanmar tetap memiliki cadangan energi dan pertanian yang besar.

ASEAN menunjukkan keberagaman kekuatan dagang. Dari sawit Indonesia, ponsel Vietnam, hingga listrik Laos, masing-masing negara memainkan peran penting dalam rantai pasok global. Keunggulan ini menjadi fondasi penting integrasi ekonomi kawasan ke depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Rodhi Aulia)