Presiden Prabowo Subianto bersama Asisten Pribadinya, Agung Surahman. Dok. IG Agung Surahman
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto sempat mengubah rute perjalanannya sebelum bertolak ke Malaysia untuk melaksanakan agenda silaturahmi kenegaraan. Pada Minggu, 6 April 2025, pesawat kepresidenan RI-1 yang membawa Presiden Prabowo mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu. Tujuan dari kunjungan ini adalah menjemput asisten pribadinya, Agung Surahman, yang merupakan putra daerah Bengkulu.
Agung sempat tidak bisa bergabung dalam rombongan karena kehabisan tiket pesawat dari Jakarta menuju Kuala Lumpur. Presiden kemudian memutuskan menjemput langsung ajudan yang sudah lama mendampinginya, bahkan sejak sebelum menjabat sebagai Presiden RI.
Kunjungan ini bersifat pribadi dan berlangsung singkat. Meski demikian, kehadiran kepala negara tetap mendapat sambutan dari Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan masyarakat yang berada di sekitar bandara. Berikut sejumlah hal menarik dari momen kunjungan tersebut:
1. Tiket Penuh, Ajudan Tertinggal Rombongan
Keputusan Presiden Prabowo menjemput langsung ajudan pribadinya berawal dari persoalan teknis. Agung Surahman, ajudan yang dikenal dekat dengan Presiden, tidak dapat bergabung dengan rombongan kenegaraan ke Malaysia karena seluruh tiket penerbangan dari Jakarta ke Kuala Lumpur sudah terisi penuh.
“Agung sempat pulang ke Bengkulu untuk bertemu keluarganya, dan karena tiket dari Jakarta ke Malaysia penuh, Presiden akhirnya langsung datang menjemputnya,” kata Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dalam keterangannya yang dikutip, Senin, 7 April 2025.
Baca juga:
Terbang ke Malaysia, Prabowo Halal Bihalal dengan Anwar Ibrahim
2. Presiden Gunakan Pesawat RI-1 ke Bengkulu Sebelum Terbang ke Malaysia
Kunjungan ke Bengkulu dilakukan dengan pesawat kepresidenan RI-1 dalam perjalanan menuju Malaysia. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan keberangkatan Presiden untuk agenda silaturahmi dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang dijadwalkan berlangsung malam harinya.
3. Kunjungan Bersifat Pribadi, Tapi Tetap Disambut Warga
Meski tidak termasuk dalam agenda resmi kenegaraan, kehadiran Presiden Prabowo tetap menarik perhatian warga Bengkulu. Sejumlah masyarakat berkumpul di sekitar bandara untuk menyaksikan kedatangan Presiden. Gubernur Bengkulu pun hadir menyambut, walau menyebut kunjungan itu bersifat informal.
“Ini sebenarnya kunjungan yang bersifat diam-diam. Tapi karena yang datang adalah Presiden, tentu tidak mungkin tidak disambut,” jelas Helmi Hasan.
4. Aspirasi Daerah Disampaikan Melalui Ajudan
Karena keterbatasan waktu, Presiden Prabowo tidak sempat turun dari pesawat. Namun, Gubernur Bengkulu memanfaatkan momen itu untuk menyampaikan sejumlah aspirasi dan kebutuhan pembangunan daerah melalui Agung Surahman yang dijemput langsung oleh Presiden.
“Namun, pesan-pesan kami akan disampaikan melalui Agung, seperti percepatan pembangunan jalan tol, revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, dan pengadaan garbarata di Bandara Fatmawati,” ujar Helmi.
5. Ajudan Asal Bengkulu, Harapan Baru untuk Daerah
Agung Surahman merupakan putra asli Bengkulu yang telah lama menjadi orang kepercayaan Prabowo. Gubernur Helmi berharap kehadiran Agung di lingkar dalam kepresidenan bisa menjadi jembatan antara pemerintah pusat dan daerah.
“Kita bersyukur, ada pemuda asal Bengkulu yang dipercaya dan dicintai oleh Presiden,” ucap Helmi menutup pernyataannya.