Putri Purnama Sari • 23 October 2025 16:41
Jakarta: Beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini dilanda cuaca panas ekstrem dan minim curah hujan. Kondisi ini membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan, gagal panen, dan kekurangan pasokan air bersih.
Dalam situasi seperti ini, umat Islam dianjurkan untuk kembali memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan melaksanakan salat istisqa. Salat Istisqa adalah salat sunah yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT ketika terjadi kekeringan panjang.
Apa Itu Salat Istisqa?
Kata istisqa berasal dari bahasa Arab yang berarti memohon agar diberi air atau memohon hujan. Secara istilah, salat istisqa adalah salat sunah dua rakaat yang dilakukan untuk memohon turunnya hujan karena kekeringan atau kekurangan air di suatu daerah.
Hukum Salat Istisqa
Salat Istisqa hukumnya sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan, terutama ketika masyarakat mengalami musim kemarau panjang.
Rasulullah SAW sendiri beberapa kali melaksanakan salat ini bersama para sahabat ketika terjadi kekeringan di Madinah. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. disebutkan:
“Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya". (HR. Imam Ahmad)
Niat Salat Istisqa
Niat bisa diucapkan dalam hati atau dilafalkan dengan lisan. Berikut lafaz niatnya:
Ushalli sunnatal istisqa'i rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muman/imaman lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Istisqa' dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai makmum/imam, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Salat Istisqa
Secara umum, cara salat istisqa mirip dengan salat Id (salat hari raya), hanya berbeda pada niat dan tujuan pelaksanaannya. Berikut urutannya:
1. Salat Dilaksanakan Dua Rakaat
Salat dilakukan secara berjamaah di lapangan atau tempat terbuka, sama seperti salat Id.
2. Rakaat Pertama
- Takbiratul ihram.
- Membaca tujuh kali takbir tambahan selain takbiratul ihram.
- Di antara setiap takbir, disunahkan membaca: “Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.”
- Membaca Surah Al-Fatihah dan surat pendek.
- Rukuk, i’tidal, sujud, dan seterusnya seperti biasa.
3. Rakaat Kedua
- Membaca lima kali takbir tambahan.
- Di antara setiap takbir juga disunnahkan membaca tasbih seperti di atas.
- Membaca Surah Al-Fatihah dan surat pendek.
- Menyempurnakan salat hingga salam.
4. Khutbah Istisqa
Setelah salat, imam menyampaikan dua khutbah sebagaimana khutbah salat Id. Isi khutbah biasanya berupa:
- Seruan untuk memperbanyak istighfar dan taubat.
- Anjuran memperbaiki hubungan sosial, seperti bersedekah dan saling memaafkan.
Nah, itulah bacaan niat dan tata cara salat istiqsa yang bisa diamalkan untuk meminta hujan. Semoga bermanfaat!