Lanjutkan Tren Positif, IHSG Kembali Menguat ke Level 6.531,39

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Lanjutkan Tren Positif, IHSG Kembali Menguat ke Level 6.531,39

Eko Nordiansyah • 5 March 2025 17:34

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali menguat pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG tercatat mengalami kenaikan sejak pembukaan perdagangan pada Rabu, 5 Maret 2025.

Mengacu data RTI, IHSG naik 150,9 poin atau setara 2,37 persen ke posisi 6.531,39. Gerak IHSG sempat dibuka ke level 6.380,40 dan sempat menguat ke level high pada 6.570,82 pada perdagangan hari ini.

Total volume saham yang telah diperdagangkan adalah 21,7 miliar senilai Rp13,32 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11,246 triliun dengan frekuensi sebanyak 1.040.374 kali.

Pada hari ini, tercatat 424 saham bergerak menguat. Sementara itu, sebanyak 182 saham melemah dan 191 saham lainnya tercatat stagnan.
 

Baca juga: 

Melejit 109 Poin di Rabu Pagi, IHSG Bakal Tebar Cuan Banyak Hari Ini?



(Ilustrasi Wall Street. Foto: Freepik)

Wall Street hancur lebur

Saham-saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street mengalami lebih banyak kerugian pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena investor semakin cemas mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
 
Mengutip Xinhua, Rabu, 5 Maret 2025, Dow Jones Industrial Average turun 670,25 poin, atau 1,55 persen, ditutup pada level 42.520,99, menyusul aksi jual hampir 650 poin. S&P 500 turun 1,22 persen menjadi 5.778,15 setelah mengalami sesi terburuk tahun ini, sementara Nasdaq Composite turun tipis 0,35 persen menjadi 18.285,16.
 
Pada level terendah hari itu, Dow anjlok lebih dari 840 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq keduanya turun lebih dari dua persen. Nasdaq pada satu titik mendekati wilayah koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan 10 persen dari puncak baru-baru ini. Pada akhir sesi, lebih dari 80 persen saham S&P 500 berakhir di zona merah.
 
AS menerapkan tarif perdagangan sebesar 25 persen pada impor dari Kanada dan Meksiko sambil mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen pada barang-barang Tiongkok. Sebagai tanggapan, Tiongkok dan Kanada dengan cepat mengumumkan tarif balasan mereka sendiri pada berbagai produk, sementara Meksiko mengindikasikan akan mengungkapkan tindakan balasan pada Minggu.
 
Gedung Putih menegaskan tarif ini akan meningkatkan investasi domestik dan lapangan kerja industri manufaktur, tetapi investor khawatir kebijakan ini juga dapat meningkatkan inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan berdampak negatif terhadap perusahaan multinasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)